Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Demam ponsel foldable atau laya lipat rupanya merambah hampir ke semua produsen smartphone kenamaan di seluruh dunia.
Setelah Google, Samsung, Oppo, dan Vivo, kini giliran produsen smartphone adal China Xiaomi yang berencana merilis ponsel dengan layar lipat tahun ini.
Baca juga: Xiaomi Mi 11 Meluncur Besok, Ini Bocoran Spesifikasinya
Xiaomi diketahui telah memperkenalkan prototipe foldable phone pada 2019 lalu.
Meski baru sebatas prototipe, Xiaomi diprediksi akan merilis versi komersialnya di tahun ini.
Baca juga: Pekan Depan Xiaomi Rilis Ponsel Berchipset Snapdragon 888 Pertama di Indonesia
Untuk menguatkan dugaan itu, Xiaomi telah memberi spoiler yakni merilis sebuah foto yang berkonsep seni dari dan sepintas fitur foldable-nya mirip dengan layar lipat yang dimiliki Samsung Galaxy Z Flip.
Dalam momen yang sama, layar eksternal Xiaomi memiliki kapasitas jauh lebih besar dari pesaingnya.
Sehingga informasi notifikasi sangat mendapat tempat yang pas dan dapat diletakkan di atasnya.
Sementara fitur kamera utamanya menggunakan konsep dari Xiaomi Mi 11. Ciri khasnya yakni terdapat tiga sensor gambar dan lampu kilat LED di blok persegi.
Baca juga: POPULER Techno: Cara Pakai Aplikasi MyHeritage | Xiaomi Mi 11 Bakal Meluncur di Indonesia
Dalam laporan yang diberitakan Giz China, Xiaomi dikabarkan menjadi ponsel lipat pertama yang memiliki desain yang mampu melindungi panel fleksibel dengan lebih baik.
Selain itu, layar utama tidak akan berlubang meski diberi cover pelindung glass.
Xiaomi versi layar lipat ini juga menggunakan panel OLED fleksibel buatan Samsung.
Laporan resmi Xiaomi menyebut, ponsel lipat ini adalah merek ponsel cerdas pertama di yang dilepas di 10 pasar global, termasuk India.
Selain itu, ponsel lipat Xiaomi akan dipasarkan juga di 36 negara yang memiliki pasar tertinggi.
Xiaomi memang dikenal cepat dalam menjaga konsumen segmen kelas atas. Tercatat Xiaomi berhasil membukukan penjualan atas pertumbuhan yang mengesankan, yaitu 3.639 persen dari tahun ke tahun di kuartal III 2020.