TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah terus menggencarkan program vaksinasi untuk mempercepat pemulihan ekonomi serta mencapai herd immunity agar Indonesia dapat segera bangkit dari dampak pandemi yang telah terjadi satu tahun ini.
Pada vaksinasi tahap II, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pun menggandeng Grab, superapp terkemuka di Asia Tenggara, dan Good Doctor sebagai mitra sektor swasta pertama yang melaksanakan program vaksinasi dengan pendekatan yang mengedepankan teknologi.
Menghadirkan inovasi berupa pilihan jalur Drive-Thru dan Walk-In pertama di Indonesia dan Asia Tenggara, Grab dan Good Doctor akan mendukung vaksinasi Tahap 2 di sejumlah kota. Untuk pusat vaksinasi perdana, Grab Vaccine Center, telah sukses beroperasi di Bali pada 27 Februari hingga 5 Maret 2021 lalu untuk gelombang pertama dan juga di Tangerang Selatan pada 13 hingga 14 Maret 2021 lalu.
Ternyata, dalam pelaksanaanya, hanya dalam 5 hari (terhitung 3 Maret 2021), sentra vaksinasi Grab dan Good Doctor di Bali ini telah menyuntikkan vaksin kepada 6.000penerima yang merupakan pekerja sektor pariwisata, pelaku transportasi umum, mitra pengemudi dan pengantaran layanan transportasi daring (ride-hailing).
Angka ini tercapai jauh lebih awal dari target yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu 5.000 penerima vaksin dalam waktu 7 hari. Pada hari penutup, Grab Vaccine Center di Bali pun berhasil mencapai 5.492 suntikan dengan persentase total 120% dari target 5.000 suntikan.
Perempuan hebat dibalik suksesnya proses vaksinasi di Grab Vaccine Center
Di balik hadirnya Grab Vaccine Center, fasilitas vaksin pertama di Asia Tenggara dan Indonesia dengan mekanisme drive-thru dan walk-in, terdapat sosok wanita hebat yang memegang peranan penting, yaitu Iki Sari Dewi, Director of Operations Grab Indonesia.
Perempuan yang akrab disapa Iki ini ternyata merupakan sosok pencetus dibalik hadirnya inovasi teknologi yang telah sukses di langsungkan perdana di Bali ini.
“Alasan dibalik dua metode ini adalah untuk memecah kerumunan, memastikan kemudahan proses vaksinasi langsung dari dalam mobil atau motor, dan jika tidak punya kendaraan tetap bisa datang dengan metode walk-in,” ungkapnya.
Memimpin koordinasi dari semua tim yang terlibat, Iki dan timnya mampu mengembangkan eksekusi yang mendetail meskipun dengan perencanaan yang singkat. Analisa Iki terhadap situasi kondisi di lapangan secara harian memberikannya amunisi untuk mengatur strategi dan perubahan operasional yang sangat sigap.
Iki mampu memotivasi dan mengoordinasi timnya yang terdiri dari gender, umur dan latar belakang berbeda untuk terus bertempur dalam mengabdikan sumber daya Grab dalam proses pemberian vaksinasi demi mendukung pemerintah.
Dalam pelaksanaannya, Iki dan timnya memastikan bahwa alur kelancaran proses vaksinasi dapat berjalan lancar dan sesuai dengan protokol kesehatan. Tidak boleh terjadi penumpukan, data penerima vaksin harus sesuai, tersedia holding-room untuk pemantauan, dan semua prosesnya harus sesuai dengan standar dari Kementerian Kesehatan.
Para penerima vaksin diharuskan menunjukkan undangan yang telah dikirimkan oleh Grab, Good Doctor dan mitra resmi di area registrasi. Kemudian, akan tersedia 2 alur yaitu walk-in dan drive-thru dan semua penerima vaksin harus mengenakan masker dan pelindung wajah sebagian dari protokol kesehatan.
Selanjutnya, ditetapkan beberapa zona checkpoint yang dimulai dari pintu masuk area Nusa Dua untuk memeriksa dan memastikan diterapkannya protokol kesehatan pada proses vaksinasi ini.
Zona 1 dan 2 yaitu pre-vaccination, kemudian Zona 3 yaitu vaksinasi, dan Zona 4 yaitu setelah vaksinasi dimana penerima vaksin akan menunggu 30 menit sebelum pulang dan tim juga akan memeriksa validasi pendaftaran sebelum membiarkan penerima pulang.
Iki mengaku, kendati perencanaan eksekusi vaksinasi ini sangat singkat tak lantas menjadi penghalang baginya dan tim untuk mengembangkan eksekusi yang mendetail.