News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

13 Wilayah Ini Mendapat Jaringan 5G Pertama di Indonesia, Termasuk 6 Ibu Kota Provinsi di Pulau Jawa

Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

13 Wilayah Ini Mendapat Jaringan 5G Pertama di Indonesia, Termasuk 6 Ibu Kota Provinsi di Pulau Jawa

TRIBUNNEWS.COM - Jaringan 5G bakal menjadi hal yang ditunggu sebagian besar orang.

Setidaknya, ada 13 wilayah pertama di Indonesia yang akan mendapatkan jaringan 5G.

Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika RI nomor 2 tahun 2021 tentang Rencana Strategis Kominfo tahun 2020-2024.

Bersamaan dengan upaya peningkatan cakupan layanan 4G ke seluruh desa, Kemenkominfo juga sedang mempersiapkan implementasi teknologi seluler konektivitas next generation (5G) di Indonesia.

Baca juga: Jelang Era 5G, Mitratel Tetap Agresif Memacu Pertumbuhan

Baca juga: Membangun Infrastruktur 5G Demi Masa Depan Anak-Cucu

Ilustrasi teknologi seluler 5G. (IEE Innovation at Work)

Dikatakan dalam peraturan tersebut, Kemenkominfo telah melaksanakan banyak uji coba teknologi 5G pada periode 2017-2019.

Total telah terselenggara sebanyak 10 kali uji coba teknologi 5G, mulai dari uji coba skala indoor sampai dengan uji coba outdoor yang juga melibatkan jaringan aktif secara end-to-end.

Rencana impelementasi 5G tentu harus didukung dengan infrastruktur jaringan broadband yang memadai.

Setelah infrastruktur tersedia, Kominfo akan fokus menggelar 5G di 13 kota dengan rincian sebagai berikut:

- Ibu Kota Negara (IKN)

- 6 Ibu Kota Provinsi di Pulau Jawa

- 6 Destinasi Wisata Super Prioritas

- 1 wilayah industri manufaktur

Pemilihan lokasi 6 Ibu Kota Provinsi di Pulau Jawa sebagai pilot project pada tahap awal implementasi 5G.

Alasannya, 6 lokasi tersebut dianggap feasible baik dari sisi potensi pasar maupun dukungan infrastruktur.

Nantinya, layanan 5G akan diperluas sesuai dengan pertumbuhan demand di lokasi-lokasi lain.

Dalam menyelenggarakan 5G di wilayah IKN baru, akan diperlukan rencana menyeluruh yang termasuk di dalam desain infrastruktur TIK wilayah IKN.

Jika tidak ada perubahan kebijakan dari Presiden RI terkait dengan timeline rencana pemindahan IKN, ditargetkan pada 2024, IKN telah 100% ter-cover jaringan serat optik dan layanan mobile seluler 4G, serta siap mengimplementasikan teknologi 5G.

Dikutip dari Kompas.com, belum ada penjelasan rinci terkait frekuensi mana yang akan digunakan oleh jaringan 5G.

Tahun lalu Kominfo sesumbar akan menggelar jaringan 5G di Indonesia pada 2021.

Kominfo pun kemudian membuka lelang frekuensi 2,3 Ghz yang awalnya disebut akan dipergunakan untuk 5G.

Namun, proses lelang tersebut kemudian dibatalkan.

Kominfo pun menyebut frekuensi 2,3 Ghz itu bukan untuk menggelar jaringan 5G seperti yang sebelumnya digaungkan.

Baca juga: Samsung: Indonesia Pasar Besar untuk Teknologi Smartphone 5G

Baca juga: Vivo Pamerkan Teknologi 5G mmWave di MWC Shanghai, Mampu Alirkan Video 8K UHD ke Smartphone

Boy William yang biasa disapa BW ini sangat mendambakan kehadiran teknologi jaringan baru Smartfren 5G untuk mendukung semua kegiatannya. TRIBUNNEWS.COM/IST (TRIBUNNEWS.COM/IST)

Bakal Segera tersedia

Kembali dikutip dari Kompas.com, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, layanan 5G bakal segera tersedia di Indonesia.

Airlangga mengatakan, penyediaan layanan 5G merupakan keharusan meski ongkos atau biaya untuk layanan tersebut cenderung lebih tinggi.

"Berbicara mengenai industri 4.0, mau enggak mau bicara soal 5G karena berbicara autonomus enggak bisa gerak kalau dengan 4G, semua autonomus bergerak dengan 5G," ujar Airlangga dalam Katadata Indonesia Data and Economic Conference 2021, Selasa (23/3/2021).

Airlangga menjelaskan, pemerintah akan menyiapkan prototipe-prototipe meski biaya lebih tinggi, namun tetap dengan produktivitas otomatisasi tentu dengan kalangan industri mampu menggunakan fasilitas dengan 5G.

Selanjutnya, menurut Airlangga, pemerintah harus mempertimbangkan persoalan risiko geopolitik yang saat ini tengah berkembang terkait dengan pengembangan 5G.

(Tribunnews.com/Fajar)(Kompas.com/Yudha Pratomo/Mutia Fauzia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini