Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fitur kemudi otomatis atau Autopilot milik mobil Tesla ternyata memiliki sejumlah masalaj yang mengakibatkan kecelakaan fatal pada pengguna mobil listrik itu.
Baru-baru ini sebuah penelitian mencoba membuktikan hal itu pada mobil Tesla Model Y 2020. Mobil itu dioperasikan dengan mode autopilot tanpa ada orang di kursi pengemudi.
Alhasil hal tersebut dapat dilakukan dengan mudah. Pengujian ini dilakukan oleh organisasi pengujian produk, Consumer Reports yang kerap menguji kegagalan fitur pada sebuah teknologi.
Berkat uji coba ini, fitur autopilot Tesla dikelabui dengan cara meletakkan pemberat pada roda dan sabuk pengaman tetap terpasang di kursi pengemudi.
Baca juga: Teknologi Autopilot Tesla Kembali Bermasalah, Elon Musk Menyangkal Lagi di Twitter
"Pada pengujian kami, sistem autopilot tidak hanya gagal memastikan pengemudi memperhatikan fitur itu. Ditemukan pula bahwa fitur ini juga tidak bisa mengetahui adanya pengemudi," kata Direktur Senior dari Pengujian Otomatis Consumer Reports, Jake Fisher, melansir laman CNBC Internasional, Jumat (23/4/2021).
Baca juga: Kecelakaan Mobil Tesla di Texas Menewaskan 2 Orang Tanpa Ada yang Menyetir, Investigasi Dilakukan
Hasil uji coba Consumer Reports membeberkan saat pengetesan awal Autopilot Tesla bisa berjalan jika tidak ada garis jalur. Hal yang sama juga ditemui pada sistem pengemudi otomatis lainnya.
Baca juga: Ada Tesla Cybertruck Dipamerkan Dalam Ajang IIMS 2021
Jake menyimpulkan, sistem autopilot yang melihat sebuah garis itu ternyata mudah dikelabuo. Terkadang fitur itu error saat melihat marka jalan atau sesuatu sebagai jalur seperti trotoar.
Hasil tes ini juga menguatkan dugaan bahwa Autopilot Tesla hanya membutuhkan satu jalur untuk bisa bekerja. Sementara sistem lain membutuhkan hingga dua jalur.
Jake menyimpulkan pula bahwa fitur Tesla tidak memiliki teknologi untuk memastikan pengemudi mobil besutan Elon Musk itu melihat ke jalan. Padahal teknologi serupa sudah diimplementasikan oleh produsen mobil kenamaan dunia seperti GM, BMW, Ford, dan Subaru.
Pabrikan mobil tersebut menggunakan sistem pengemudi berbasis kamera untuk membantu melacak pergerakan mata pengemudi dan posisi kepala. Dengan begitu pengemudi dapat memastikan mereka melihat ke arah jalan dan memiliki visual yang jelas.
"Tesla tertinggal dari pembuat mobil lain seperti GM dan Ford yang menggunakan teknologi memastikan pengemudi melihat ke jalan pada model dengan sistem pengemudi canggih," jelasnya.
Beberapa hari lalu fitur autopilot Tesla mengakibatkan kecelakaan di Texas, AS. Bahkan pada Maret lalu, fitur autopilot Tesla blank usai tak kuat menghadapi semrawutnya jalanan di Hanoi, Vietnam.
Hingga kini investigasi komprehensif belum selesai. Otoritas setempat juga belum bisa memastikan apakah Autopilot atau sistem pengemudi otomatis Tesla yang dipasarkan sebagai Full Self-Driving (FSD) digunakan saat itu.
Meski sudah berulang kali bermasalah, sang Bos Elon Musk selalu berkilah. Raja mata uang kripto itu berkelakar bahwa kedua sistem itu tidak digunakan dalam kecelakaan.
"Data log yang ditemukan sejauh ini menunjukkan Autopilot tidak diaktifkan dan mobil tidak membeli FSD. Selain itu autopilot standard membutuhkan jalur untuk dinyalakan, yang jalan ini tidak memilikinya," kata Elon dalam cuitannya di Twitter pada Selasa (20/4/2021) lalu.