TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Association of Chartered Certified Accountants )ACCA) dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah resmi bekerjasama dalam program co-branding dari program sertifikasi ACCA bertajuk Data Analytics (certDA). Kerjasama ini dimaksudkan untuk mengukuhkan pengakuan global atas kualifikasi profesi akuntan Indonesia.
Anggota Dewan Pengurus Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Isnaeni Achdiat mengatakan sertifikat ACCA dalam Data Analytics (CertDA) ditujukan untuk semua kalangan.
Termasuk para profesional bisnis, akuntan maupun auditor yang ingin mengembangkan pemahaman mereka tentang big data, serta keterampilan dan teknik yang tersedia untuk analisis big data yang kompleks.
“Merespons perkembangan tersebut, IAI bersama ACCA berkomitmen untuk meningkatkan kualitas akuntan profesional di Indonesia dan meningkatkan peran mereka dalam memberikan kontribusi bagi perekonomian,” kata Isnaeni, Selasa (11/5/2021).
Kerjasama IAI dan ACCA telah terjalin sejak penandatanganan Nota Kesepahaman MoU antara IAI dan ACCA pada Agustus 2009 dan Perjanjian Kemitraan Strategis pada bulan Juni 2014.
Baca juga: Prof. John Vong: Anak Muda Perlu Kuasai Data Analytics Sampai Optimasi Website
ACCA dan IA juga telah menandatangani pembaharuan Strategic Partnership Agreement (SPA) pada April 2019 untuk terus memperkuat kerjasama yang sukses dalam memajukan profesi akuntansi di Indonesia.
Baca juga: Indonesia Butuh Banyak SDM yang Kuasai Data Analytics untuk Dorong Daya Saing Digital Indonesia
Isnaeni menambahkan IAI sebagai agent of trust akan selalu menjadi yang terdepan dalam upaya menciptakan sistem tata kelola yang baik dan membangun kepercayaan pada perekonomian Indonesia.
Langkah ini semakin mendesak terlebih di masa pandemi dan di era ekonomi digital.
Baca juga: Behind The Scene: Cerita Seru Angga Dwimas Sasongko di Pembuatan Film Pendek Konfabulasi
“Kedepannya profesi akuntan memiliki peran strategis sebagai penasihat sekaligus pemimpin dalam mengatasi isu-isu strategis, baik di sektor korporasi maupun publik. Untuk itu Akuntan perlu terus mempertahankan kompetensi mereka,” kata Isnaeni.
Raymond Jack, ACCA Executive Director of Finance and Operations mengatakan analisa dan pemanfaatan data kian penting di era pandemi dan digital saat ini.
Baca juga: Transaksi Zakat Maal Via Digital di Tokopedia Naik Hampir 3x Lipat Selama Ramadan
Pengelolaan data yang baik dapat membantu manajemen dan juga mitra bisnis untuk dapat membuat keputusan terbaik.
“Ini merupakan peluang unik sekaligus tantangan bagi para professional keuangan,” jelasnya.
Maka para profesional akuntansi dan keuangan perlu memastikan bahwa mereka telah mengembangkan pengetahuan agar dapat membantu tiap stakeholders.
ACCA terus memperbarui kualifikasi memastikan calon anggota dan juga anggota ACCA dapat mengembangkan keterampilan yang tepat yang diperlukan untuk memahami dan mengelola data.
“Certificate in Data Analytics of ACCA-IAI adalah contoh yang bagus untuk hal ini dan jadi aspek kunci dari kolaborasi kami dengan IAI,” tambahnya.
Selain itu, dalam program co-branding, IAI dan ACCA berkomitmen mempromosikan profesionalisme, standar etika dan governance, dan meningkatkan peran publik untuk mendukung perkembangan profesi akuntansi di Indonesia melalui pembangunan kapasitas dan kapabilitas akuntan Indonesia.
“Kerjasama ini juga bentuk konkrit dukungan ACCA terhadap IAI untuk kemajuan pengembangan profesi akuntan di Indonesia,” kata Hani Karunia, Head of ACCA Indonesia.
Sekedar informasi, ACCA hadir sejak 1904 di Inggris yang merupakan badan akuntansi profesional global yang menawarkan kualifikasi Akuntan bersertifikat Chartered. Di Indonesia, ACCA telah hadir sejak 2013.
Saat ini ACCA telah memiliki sekitar 800.000 anggota dan pelajar di seluruh dunia.