Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan teknologi periklanan global The Trade Desk mengumumkan kemitraan strategis dengan platform OTT Indonesia dari jaringan televisi free-to-air swasta milik MNC Group, RCTI+ dan IndiHome, Internet Fixed Broadband and Internet Protocol Television (IPTV).
Kerjasama dengan RCTI+ dan IndiHome ini dipandang sangat penting untuk membuka lebih banyak peluang baru bagi pengiklan.
Country Manager Indonesia The Trade Desk Florencia Eka, mengatakan, tahun lalu ketika pengiklan dihadapkan pada kekuatan data, mereka beralih menggunakan programmatic advertising seperti platform The Trade Desk dengan lebih agresif dibandingkan dengan sebelumnya.
Dia menjelaskan, CTV dan OTT adalah segmen dengan pertumbuhan tercepat di platformnya.
"Kami senang dan sangat bersemangat untuk dapat bermitra dengan pemimpin pasar seperti RCTI+ dan IndiHome dan kami akan terus meningkatkan efektivitas penyedia layanan inventory periklanan untuk membantu pengiklan mengikuti perubahan perilaku konsumen," tutur Florencia saat jumpa pers virtual, Rabu (23/6/2021).
Baca juga: Ingin Punya Personal Trainer untuk Tunjang Kesehatan? Coba Wellness Coach dari Aplikasi GorryWell
Dia menambahkan, banyaknya kegiatan yang dilakukan melalui ranah digital pada saat pandemi memberikan peluang baru bagi pengiklan untuk menjangkau audiens di berbagai perangkat, agar dapat selalu terhubung dengan perjalanan dan jejak mereka di ranah digital.
Baca juga: Kini Konten Kreator dan Influencer Bisa Dapat Penghasilan Tambahan dari Instagram dan Facebook
Melalui platform Programmatic Advertising The Trade Desk, marketers dapat mengakses inventory iklan premium di berbagai situs web, aplikasi, podcast dan platform streaming OTT untuk dapat menargetkan ke audiens yang relevan di berbagai perangkat di medium yang tepat, pada waktu yang tepat.
Melalui Platform OTT seperti RCTI+ memungkinkan pengguna untuk menonton konten video premium melalui internet dan memberikan kebebasan kepada pengguna untuk memilih konten apa yang ingin mereka tonton, kapan dan di perangkat mana mereka ingin menonton konten tersebut.
Menurut hasil riset Kantar yang dilakukan oleh The Trade Desk, masyarakat Indonesia melakukan streaming konten OTT hampir tiga miliar jam per bulan, yang menjadikan Indonesia negara yang paling banyak menonton OTT di Asia Tenggara.
Konsumen Indonesia juga termasuk yang paling toleran terhadap iklan.
Sebanyak 95 persen pemirsa OTT di Indonesia akan menonton iklan dengan imbalan berupa konten gratis dan 66 persen pemirsa OTT Indonesia mengaku mengingat merek, produk atau layanan dari iklan terakhir yang mereka lihat.
Ini merupakan peluang signifikan bagi pengiklan untuk merangkul OTT sebagai salah satu saluran yang berkembang pesat untuk menjangkau konsumen dalam skala besar.
RCTI+ telah memilih The Trade Desk sebagai platform periklanan digital pertama yang menawarkan inventory OTT-nya secara programmatic.
Kemitraan ini memungkinkan pengiklan untuk menjangkau lebih dari 30,5 juta pengguna aktif bulanan melalui aplikasi seluler RCTI+, yang menyajikan konten video dari jaringan media televisi terbesar, yaitu RCTI, MNCTV, GTV dan iNews, selain sinetron, pertandingan olahraga dan film blockbuster.
Co-Managing Director RCTI+ Valencia Tanoesoedibjo, menyampaikan RCTI+ sangat memahami selera masyarakat Indonesia dalam menikmati konten streaming video berkualitas tinggi di perangkat seluler mereka.
Dia mengatakan, kemitraan ini memungkinkan pengiklan untuk memaksimalkan peluang OTT yang sedang berkembang.
Pengiklan dapat memanfaatkan kekuatan data yang tersaji secara lengkap untuk mengukur dan membandingkan peluang iklan di seluruh saluran dan mengukur hasil bisnis dunia nyata.
The Trade Desk adalah penyedia layanan periklanan digital pertama yang menawarkan akses secara programmatic ke inventory premium Connected TV IndiHome.
Kemitraan ini akan menawarkan akurasi dan relevansi lebih kepada pengiklan dalam menargetkan 3,6 juta pelanggan TV IndiHome dari 8,2 juta pelanggan broadband tetap dan 14 juta pemirsa potensial di lebih dari 300 kota di seluruh Indonesia.
Vice President Marketing Management Telkom E. Kurniawan, menyebut dengan Connected TV, untuk pertama kalinya dapat menerapkan konsep pembelajaran data (data science) ke dalam iklan di televisi.