News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Big Data Bisa Digunakan Perusahaan Melihat Perubahan Tren Pasar yang Cepat

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Big Data

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkembangan data di masa sekarang dinilai sangat penting saat Big Data menjadi backbone untuk menganalisa guna bisnis strategis yang lebih baik.

Ini dikatakan Direktur Pengembangan Manajemen Risiko dan Kepatuhan Indonesia Re, Puteri Eka Sukmawati saat diskusi panel yang bertema Data Driven Enterprise saat peresmian Indonesia Insurance and Pension Fund Learning Institute (IIPFLI) dan Indonesia Insurance and Pension Fund Research Institute (IIPFRI).

Puteri Eka Sukmawati mengatakan, setiap perusahaan harus bergerak cepat untuk menilai kemampuan analitik data dan memetakan arah transformasi ke perusahaan berbasis data.

"Saat ini peran big data dalam dunia bisnis untuk memahami kondisi pasar yang mudah berubah sewaktu-waktu," katanya.

Baca juga: Warga Makin Ramai Datangi Klinik Tes Swab Antigen yang Harganya Ramah di Kantong

Menggunakan big data akan bisa melihat perubahan tren pasar dengan cepat.

"Hal yang membuat tren pasar ini berubah dikarenakan perilaku pembelian konsumen yang berubah," tuturnya.

Big data memainkan peran penting bagi dunia usaha untuk memahami kondisi pasar yang selalu berubah akibat perilaku konsumen yang juga terus berubah-ubah.

Eka melanjutkan, saat ini, data dinilai sangat berharga.

Baca juga: Surge Siapkan 580 Infrastruktur Edge Data Center di Pulau Jawa

Bahkan, tak ayal data diibaratkan sebagai 'new oil' atau bahkan malah lebih berharga dari minyak.

Kementerian BUMN meresmikan pembentukan institut pembelajaran dan riset (learning and research institute/LRI) Indonesia Insurance and Pension Fund Learning Institute (IIPFLI) dan Indonesia Insurance and Pension Fund Research Institute (IIPFRI).

Lembaga ini terdiri dari Indonesia Financial Group (IFG), PT Taspen (Persero), PT ASABRI, PT Asuransi Jiwasraya (Persero), dan PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re. Selain IIPFRI dan IIPFLI, Kementerian BUMN juga membentuk 11 klaster lainnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini