Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bukalapak.com (Bukalapak) melaksanakan penawaran umum perdana saham atau initial public offering/IPO pada hari ini.
Presiden Direktur Bukalapak Rachmat Kaimuddin mengatakan, perusahaan all-commerce ini akan menjadi unicorn Indonesia pertama melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Adapun 70 persen nilai transaksi Bukalapak datang dari luar kota tier 1 dengan mempunyai lebih dari 100 juta register user.
Baca juga: Bukalapak dan ZIS Kembali Layani Kebutuhan Kurban Lewat BukaQurban
"Tapi, yang paling kami membanggakan adalah di akhir tahun 2020, Bukalapak melayani 13,5 juta UMKM. Terdiri dari sekitar 6,5 juta pelapak online dan sekitar 7 juta UMKM Mitra Bukalapak yang merupakan jaringan mitra warung," ujarnya saat konferensi pers secara virtual, Jumat (9/7/2021).
Selain itu, di tahun 2020, perusahaan mencatatkan nilai transaksi sebesar 6 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekira Rp 85 triliun.
Baca juga: Bukalapak Disebut Bakal Segera IPO, BEI Bilang Begini
"Ini sekira 3,3 persen dari belanja APBN Indonesia di tahun 2020. Kami juga membukukan pendapatan sebesar 96 juta dolar AS atau Rp 1,35 triliun," kata Rachmat.
Bukalapak sendiri akan menjalankan penawaran awal atau bookbuilding dan roadshow sejak tanggal 9 Juli hingga 19 Juli 2021, di mana pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan terbit pada 26 Juli 2021.
Selanjutnya, penawaran umum ditargetkan dapat dilaksanakan pada 28 Juli hingga 30 Juli 2021 dan pencatatan di BEI dengan kode saham BUKA dijadwalkan pada 6 Agustus 2021.
Dalam IPO ini, Rachmat menambahkan, Bukalapak telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Sementara, PT UBS Sekuritas Indonesia dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia telah juga ditunjuk untuk bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek.
IPO ini juga akan ditawarkan kepada investor internasional, sehingga Bukalapak mempercayakan UBS AG Singapore Branch dan Merrill Lynch (Singapore) Pte. Ltd. bertindak sebagai joint global coordinators dan joint bookrunners untuk memasarkan IPO ini kepada investor internasional.
"Sesuai rencana, dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja perusahaan dan entitas anak. Sebagai perusahaan berbasis teknologi, Bukalapak akan terus melakukan inovasi tidak hanya di layanan online, tapi juga offline, siapapun dapat mengaksesnya untuk kegiatan dagang dan bisa dari mana saja," pungkasnya.