Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Efek dari serangan virus Corona varian Delta dapat menyebabkan kurangnya pasokan oksigen di paru-paru.
Guna mengetahui seberapa banyak variabilitas tingkat oksigen dalam darah, kamu bisa menggunakan alat kesehatan seperti oximeter atau juga disebut dengan pulse oximeter (oximeter nadi).
Baca juga: Satu Oksimeter untuk Setiap Rumah Tangga di Singapura, Pemberian Temasek Foundation
Alat ini juga dapat mengetahui seberapa efisien kadar oksigen yang dikirim ke bagian tubuh yang paling jauh dari jantung, seperti kaki dan lengan.
Selain menggunakan peranti oximeter tersebut, pengecekan saturasi oksigen dalam darah juga bisa mengandalkan perangkat Oppo Band.
Oppo Band memiliki kemampuan serupa untuk melacak tingkat oksigen dalam darah (SpO2) secara terus menerus, terutama saat tidur, perangkat ini akan memberikan catatan durasi tidur dan tahap tidur.
Dengan tidur yang lebih nyenyak, maka kamu akan bangun dengan perasaan baik dan siap menjalani hari.
SpO2 yang juga dikenal sebagai saturasi oksigen, adalah ukuran jumlah hemoglobin pembawa oksigen dalam darah relatif terhadap jumlah hemoglobin yang tidak membawa oksigen.
Untuk mengaktifkan aktivasi otomatis pemantauan SpO2 berkelanjutan saat kamu tidur, buka aplikasi HeyTap Health di smartphone, buka "Kelola> Lainnya> Latihan dan Kesehatan" dan aktifkan "Pantau SpO2 selama Tidur".
Selain untuk memantau SpO2, Oppo Band juga bisa untuk memonitor denyut jantung secara real-time.
Jika ada kelainan yang terdeteksi, pemantauan detak jantung sepanjang waktu akan mengingatkan kamu untuk melanjutkan aktivitas dengan hati-hati dengan mengirimkan peringatan getar.
Dengan menggunakan Oppo Band, setidaknya Tribunners bisa mendeteksi secara dini kadar oksigen dalam darah.
Apabila hasil pemantauan SpO2 menunjukkan kadar oksigen rendah maka mungkin saja kita mulai terinfeksi virus corona atau mengalami happy hipoxia.
Kadar oksigen rendah merupakan indikator yang relatif terlambat bagi seseorang yang terkena paparan Covid-19, terutama varian Delta.
Diketahui, tingkat saturasi oksigen 95 persen dianggap normal untuk kebanyakan orang sehat.
Tingkat oksigen di bawah 92 persen menunjukkan adanya potensi hipoksemia, atau kekurangan oksigen mencapai jaringan dalam tubuh.