TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Korea Selatan dan Indonesia memberikan dukungan bagi startup di wilayah Asean dan Korea memperluas usaha dan serta berkontribusi untuk menyebarluaskan program SDGs usaha mereka.
Bahkan, memberikan peluang untuk meningkatkan bisnis dan jaringan investor pada perusahaan yang bergerak di sektor digital ekonomi yang mendukung program 17 SDGs, baik itu di Indonesia, Korea, maupun negara Asean lainnya.
Kerjasama Ministry of SMEs and Startups Republic of Korea (MSS) dan Kementerian Koperasi dan UKM RI diwujudkan melalui Korea–ASEAN Business Model Competition yang kedua bertema “2nd KOREA – Asean Business Model Competition 2021 on Digital Economy for SDGs.
Jong Soon Lee sebagai pimpinan Green Business Center Indonesia menyatakan, kompetisi ini diharapkan dapat memberikan inovasi baru pada ekonomi digital yang berpengaruh pada program SDGs.
"Juga menjadi motivasi bagi mereka yang baru memulai bisnis, khususnya di bidang ekonomi digital," kata Jong Soon Lee dalam keterangan tertulis, Selasa (7/9/2021).
Baca juga: Ketua DPD RI Apresiasi Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Jatim Saat Pandemi
Berbagai keuntungan akan diperoleh bagi mereka yang memiliki bisnis model terbaik yakni uang tunai sebesar USD 3.000 untuk pemenang pertama, USD 1.500 untuk pemenang kedua dan bagi pemenang ketiga akan mendapatkan hadiah sebesar USD 1.000.
"Selain itu, hadiah sebesar USD 500 juga akan diberikan bagi mereka yang berhasil mendapatkan special category Digital Ecomony dan SDGs pada kompetisi tersebut," katanya.
mereka yang terpilih dalam 10 besar akan mendapatkan keuntungan lain berupa sertifikat dari Kementerian Koperasi dan UMKM RI, kesempatan menggunakan co-working space di Green Business Center (GBC) dan Shinhan Future’s Lab (SFL) serta jaringan modal usaha.
Pendaftaran kompetisi akan dimulai pada tanggal 1 hingga 30 September 2021 mendatang dengan menargetkan 200 peserta (perusahaan) di wilayah ASEAN dan Korea serta diharuskan memenuhi beberapa persyaratan yakni perusahaan yang terdaftar secara hukum dan telah berdiri selama maksimal 5 tahun.
Seperti tahun sebelumnya, peserta akan melewati tiga tahap proses seleksi yaitu document screening dimana penyelenggara akan melakukan seleksi kontestan ke dalam maksimal 30 peserta yang dinilai memiliki potensi bisnis dan menjalankan program SDGs dengan baik.
"Selanjutnya, maksimal 30 peserta akan diseleksi kembali menjadi 10 besar dengan online system yang mana 10 besar terpilih akan mendapatkan kesempatan mentoring session," kata Jong.
Kemudian seleksi terakhir yang akan dilewati peserta adalah tahap evaluasi bisnis yang dilakukan oleh para juri pada DEMODAY, yaitu puncak acara penilaian melaui pitching Business Model oleh 10 Peserta terpilih dan penentuan pemenang.