Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bright PLN Batam mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), untuk menghadirkan energi bersih dan mendukung terciptanya net zero emission.
Direktur Utama Bright PLN Batam, Nyoman S. Astawa mengatakan, meningkatnya pembangunan infrastruktur yang terjadi di Kota Batam dan sekitarnya, maka ketersediaan energi baru terbarukan (EBT) menjadi hal vital demi kesejahteraan masyarakat maupun lingkungan.
"Mulai dari pembangunan sirkuit hingga pengembangan sektor kemaritiman di Kota Batam, dan Kepulauan Riau untuk menjadi poros logistik maritim Internasional dan kawasan Ekonomi Khusus BBK. Semua proyek ini tentu membutuhkan ketersediaan energi listrik yang besar," kata Nyoman, Selasa (21/09/2021).
Menurutnya, untuk menghadapi disrupsi energi, maka Bright PLN Batam harus cepat bertransformasi dan PLTS merupakan salah satu pilihan yang sangat tepat, serta dapat menarik banyak minat investasi asing.
Baca juga: Kementerian ESDM Dorong Penggunaan PLTS Atap Berstandar Nasional
"Sehingga potensi perekonomian Kota Batam dan Kepulauan Riau sebagai hub logistik Internasional akan terealisasikan dengan lebih cepat," paparnya.
Hal tersebut terbukti dari ditandatanganinya MoU pembangunan pembangkit PLTS 650 MWp antara PLN Batam dengan Suryagen.
Ia pun menyebut, PLTS ini juga secara tidak langsung dapat membantu pemerintah memenuhi target 23 persen bauran energi baru terbarukan pada 2025.
"Kami berharap dengan rencana pembangunan PLTS di Kota Batam dan sekitarnya, dapat memberikan nilai lebih bagi sektor energi di Kepulauan Riau serta mempercepat target pemerintah untuk menciptakan industri energi free carbon di tahun 2025 mendatang," kata Nyoman.