TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meningkatnya industri game online di Indonesia membuat pasarnya turut melonjak.
Pada 2021 ini nilai pasar industri game Indonesia mencapai Rp 24,4 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut industri game di Indonesia sangat penting bagi perekonomian.
"Game industry ini menurut saya sangat penting, kemarin kita sudah rapatkan.
Baca juga: Gamers Diminta Waspadai Jasa Top Up Games Abal-abal yang Menjamur
Game ini mempunyai market hampir Rp 24,4 triliun tahun ini," ujar Luhut dalam peluncuran Gernas BBI di Kalimantan Timur, yang disiarkan kanal Youtube Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Selasa (12/10/2021).
Meski nilai pasarnya besar, industri game Indonesia masih tergantung impor. Luhut menyebut impor industri game Indonesia mencapai 97 persen.
Oleh karena itu, Luhut mengungkapkan bahwa pemerintah akan melakukan pembatasan. ia ingin industri game menggunakan produk buatan Indonesia.
Baca juga: Gilang Widya Pramana Rayakan Ulang Tahun Istri dengan Konsep Squid Game
"Kemarin kita rapat, siap tutup. Bandwidth-nya kita kecilkan. Jadi semua harus buatan dalam negeri," kata Luhut.
Ia juga menyebut, berdasarkan undang-undang, industri game harus berisi konten-konten mengenai Pancasila, kenegaraan, hingga UUD 1945.
"Jangan sampai game ini merusak mental anak kita, justru harus mendidik dan membangun persatuan dan kesatuan," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier mengatakan, pihaknya telah berupaya untuk menguatkan rantai nilai di industri konten yang melibatkan beberapa sektor pendukung, antara lain industri komik, animasi, film, game, musik, dan mainan.
Baca juga: Rangga Danu Prasetyo: Piala Presiden Esports 2021 Pertandingkan Enam Cabang Game
Taufiek optimistis, dengan terbentuknya ekosistem industri konten yang baik, industri game sebagai salah satu komponen pendukung di dalamnya juga akan turut tumbuh dan berkembang dengan baik.
Menurut Taufiek, dengan potensi pasar game yang begitu besar di Indonesia, pihaknya mendorong para pengembang game dalam negeri untuk mengoptimalkan peluang yang ada saat ini.
"Sebab, di tahun 2020, pasar game Indonesia baru dikuasai oleh industri lokal senilai 0,4 persen. Artinya, masih tinggi untuk peluang berusaha bagi para pengembang game dalam negeri," kata dia. (Ade Miranti Karunia)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luhut Sebut Nilai Pasar Industri Game Indonesia Capai Rp 24,4 Triliun"