TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 85 persen dari total populasi atau 3,4 juta orang di Pulau Bali saat ini menjadi pengguna internet berdasar data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2020.
Data ini menunjukkan Bali memiliki potensi tinggi dalam pemanfaatan kemajuan teknologi. Namun, perubahan cepat di era digital menghadirkan tantangan tersendiri, khususnya bagi institusi pendidikan di Bali.
Semuel A. Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika mengatakan, saat ini kita mengalami peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia yang mencapai 202,6 juta orang dengan penetrasi internet sebesar 73,7 persen.
Dengan demikian, diperlukan pendidikan keterampilan literasi digital yang tepat untuk seluruh masyarakat guna memastikan penggunaan yang etis, aman, dan optimal.
"Inisiatif dalam memajukan literasi digital ini harus mampu memberdayakan kehidupan banyak orang, baik dengan meningkatkan produktivitasnya, memberikan nilai lebih bagi dunia usaha, maupun meningkatkan kesejahteraan ekonomi," ujar Semuel.
Baca juga: Rencanakan IPO, BCA Digital Disuntik Dana Segar Rp 2,7 Triliun Dari BCA
Baru-baru ini, Kemenkominfo melalui Siberkreasi menggelar talkshow "Madrasah Makin Cakap Digital" yang menargetkan tenaga pendidik dan pengajar madrasah untuk mampu meningkatkan kompetensinya di sektor digital.
Baca juga: Grab dan Ovo Luncurkan Patriot untuk Percepat Digitalisasi di Daerah
Diselenggarakan dengan format hybrid, acara ini dihadiri puluhan peserta dari MI Insan Mulia Bali, Jimbaran, Kuta Selatan, dan sekitar 1.000 peserta daring.
Pembicara yang hadir antara lain Muhammad Zein, Direktur GTK Madrasah Kementerian Agama; Rizki Ameliah, Koordinator Literasi Digital Kemkominfo; I Gede Putu Krisna Juliharta, Wakil Ketua III STMIK Primakara; dan Indrianto, dosen ITB STIKOM Bali.
Baca juga: Bukalapak dan Standard Chartered Garap Layanan Bank Digital
"Dengan banyaknya madrasah yang ada di Bali, sangat penting untuk meningkatkan kompetensi dan kualifikasi digital, baik untuk pendidik maupun siswa agar dapat bersaing di tingkat yang lebih tinggi," ujar Rizki Ameliah.
Dia menambahkan, talkshow ini merupakan langkah awal untuk mewujudkan komitmen kami dalam mendigitalkan madrasah di seluruh provinsi dan menjadikan Bali sebagai contoh utama kota literasi digital di Indonesia.
Talkshow berikutnya digelar pada hari ini, Jumat (22/10/2021) bertajuk Literasi Keuangan Digital di Era Revolusi 4.0 di Universitas Hindu Indonesia, Denpasar, Bali.
Talkshow ini dihadiri Nicholas Saputra, Prof. DR. Drh. I Made Damriyasa, MS, Rektor Universitas Hindu Indonesia; I Made Maswinartha, Kepala Sub Bagian Pengawasan IKNB OJK; Ria Templer, founder Utama Spice; dan Donny BU, staf ahli dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Topik bahasannya adalah literasi keuangan digital dan upaya meningkatkan usaha kecil menengah (UKM) di dunia digital dengan menyasar peserta offline dan 2.000-an peserta via online melalui aplikasi Zoom.