News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Agar Tak Terdisrupsi, Media Konvensional Harus Menyesuaikan Jenis Konten di Media Sosial

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CEO Tribun Network Dahlan Dahi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Revolusi digital yang terjadi dewasa ini berdampak hampir di seluruh sendi kehidupan masyarakat modern.

Ditambah lagi adanya pandemi Covid-19, menyebabkan banyak perubahan relasi sosial masyarakat dunia. Dan media massa tak luput terkena imbasnya.

CEO Tribun Network Dahlan Dahi membenarkan hal tersebut.

Menurutnya, era teknologi informasi seperti sekarang ini berpengaruh dalam perkembangan hingga shifting (pergeseran) industri media.

"Substansi daripada shifting ini adalah pergeseran di sisi audience atau customer (pembaca).

Dan yang menyebabkan pergeseran ini adalah internet dan device (perangkat), yang kemudian membawa implikasi ke berbagai hal," ucap Dahlan dalam sebuah Webinar berjudul Shifting Media Massa Di Era Digital dan Pandemi, Sabtu (30/10/2021).

Baca juga: Bisa Ditiru, ini 5 Trik Influencer Dapatkan Uang Lewat Media Sosial

Saat ini media mainstream atau konvensional juga tengah bersaing menghadapi tantangan dari media sosial.

Di mana, kecepatan informasi dari media sosial biasanya lebih cepat dibandingkan dengan media mainstream, seperti koran, televisi, dan radio.

Masyarakat sendiri saat ini menginginkan informasi yang lebih dinamis, interaktif, dan ingin tahu lebih banyak dari yang disediakan oleh media mainstream.

Dengan keinginan masyarakat yang lebih cenderung bertumpu kepada informasi yang semakin beragam, bahkan harus lebih cepat dibanding media sosial (Facebook, Instagram, YouTube, dan Twitter), maka media konvensional harus menyesuaikan bisnisnya dengan media sosial.

Baca juga: CEO Tribun Network Dahlan Dahi: Startup Lokal Beri Dampak Besar ke Ekonomi

Penyesuaian tersebut dilakukan dengan cara membuat media mainstream menjadi lebih instan, mudah diproses (didistribusikan melalui media sosial), dan lebih bervariasi (diperkaya dengan gambar foto dan video).

Dahlan melanjutkan, seperti di Tribun Network contohnya, telah menyajikan sejumlah informasi melalui berbagai jenis konten dan juga melalui berbagai channel media sosial.

Apabila tidak dilakukan penyesuaian seperti hal tersebut, maka media mainstream akan terdisrupsi.

"Teknologi dengan internet connection dan device memungkinkan atau melahirkan content creator.

So, bukan cuma jurnalistik dan media masa mainstream, tapi seluruh orang bisa mencari menulis dan melaporkan informasi," papar Dahlan.

"Jadi disrupsi terjadi tak hanya di sisi distribusi content tetapi juga terjadi di sisi siapa yang memproduksi dan mendistribusikan content," pungkasnya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini