Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkembangan inovasi dan teknologi digital akan semakin pesat, sehingga data menjadi pilar dari dunia digital dan akan semakin intens dikelola.
Berdasarkan hasil riset yang dilansir perusahaan riset teknologi informasi Gartner, salah satu tren yang akan berkembang pesat di masa depan adalah graph technologies atau yang disebut teknologi graph.
Pada 2025, tren implementasi teknologi graph diprediksi meningkat hingga 80 persen dibandingkan total utilisasi teknologi graph yang hingga 2021, hanya sekitar 10 persen.
Prediksi ini sesuai dengan visi penyedia graph analytics, TigerGraph untuk terus berinovasi menyediakan platform layanan teknologi graph.
Vice President Product and Innovation TigerGraph Dr Jay Yu menyatakan, graph database akan menjadi komponen analisis dan manajemen data yang penting dalam lanskap digitalisasi data 2022.
Baca juga: Nadiem Makarim Ungkap Cara Latih Talenta Digital di Indonesia
“Ada empat alasan besar terhadap pentingnya graph database,” kata Dr Jay Yu dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/12/2021).
Pertama, katanya, graph menjadi solusi inovatif bagi perusahaan di berbagai sektor seiring dengan meningkatnya volume data yang dibuat dan direplikasi perusahaan, teknologi graph yang terskala dengan baik mampu menjadi katalisator penghubung penting antar data yang berlimpah.
"Kedua, Graph akan semakin terintegrasi dengan machine learning dan artificial Intelligence sepanjang tahun 2022, diprediksi akan ada lebih banyak perusahaan yang menerapkan graph analytics untuk memetakan problematika khusus seperti deteksi penipuan, pencucian uang, dan lainnya, " paparnya.
Ketiga, Graph Query Language (GQL) segera terstandarisasi, di mana TigerGraph terus menggencarkan pengembangan graph database, serta berkomitmen penuh menawarkan graph berskala petabyte atau petabita dalam dua tahun mendatang.
Baca juga: Transaksi Ekonomi Digital RI Pada 2025 Diprediksi Mencapai 124 Miliar Dolar AS
"Tigergraph saat ini sedang memfinalisasi standar LDBC-SNB Versi 100 Terabyte untuk bisa rampung tahun 2022. Tentunya, diperlukan standarisasi tersendiri bagi properti graph layaknya standarisasi digital yang sudah ada seperti SQL yaitu standar bahasa pemograman untuk tabel," ujarnya.
Keempat, awareness terhadap graph data meningkat pesat pada tahun-tahun mendatang, di mana masyarakat akan menyaksikan adopsi yang cepat dan masif dari graph data science karena data, serta pembelajaran data saling berkaitan dan berkembang.