Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) dan PT Alita Praya Mitra (Alita) bekerja sama memperluas cakupan layanan serat optik.
Hal tersebut ditandai dengan penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pembangunan dan penyewaaan 6 ribu kilometer jaringan serat optik secara nasional.
Direktur Utama PT Alita Praya Mitra Teguh Prasetya mengatakan, perjanjian kerja sama ini merupakan satu bentuk kolaborasi bersama dalam mewujudkan sinergi antara kedua perusahaan untuk meningkatkan penetrasi fiberisasi di Indonesia.
Baca juga: Menkominfo Siapkan 5G Experience di Ajang MotoGP 2022
“Layanan serat optik ini akan mendukung dan meningkatkan kualitas serta kuantitas implementasi internet baik mobile broadband melalui BTS 4G dan 5G, maupun fixed broadband FTTx,” ujar Teguh dalam keterangannya, Senin (27/12/2021).
Adapun lingkup kerja sama berupa pembangunan dan pemasaran terhadap 6 ribu kilometer jaringan serat optik khususnya di wilayah Sulawesi, Sumatera dan Jawa yang akan dibangun serta dioperasikan Mitratel dan dikerjasamakan bersama Alita.
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, pembangunan jaringan serat optik sepanjang 6 ribu kilometer di lima Provinsi akan mendukung fiberisasi sekitar 1.500 tower.
"Hal ini selaras dengan rencana dan program perseroan dalam mendukung implementasi teknologi 5G di Indonesia dan Digital Ecosystem diantaranya IoT, small cell dan edge computing,” kata Theodorus.
Baca juga: Tahun Depan, Pendapatan Mitratel Diprediksi Tumbuh 14,41 Persen
Ia menyebut, selain melalui aksi organik pembangunan jaringan serat optik, perseroan telah melakukan kerjasama sewa jaringan serat optik milik PT Telkom Indonesia.
Diharapkan, dengan adanya portofolio serat optik di Mitratel dapat mendukung operator telekomunikasi dalam memaksimalkan kapasitas yang diperlukan guna mewujudkan transformasi digital di Indonesia.