Laporan wartawan Tribunnews – Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana peluncuran layanan nirkabel 5G di Amerika Serikat (AS) yang sedianya dilakukan Rabu (5/1/2022) lalu terpaksa harus dibatalkan.
Ini karena operator telekomunikasi AT&Tdan Verizon Communications menerima laporan penolakan peluncuran layanan tersebut dari otoritas di AS.
Dikutip dari Cnet.com, penolakan tersebut muncul setelah beberapa pihak seperti Menteri Transportasi AS Pete Buttigieg, Kepala Administrasi Penerbangan Federal (Federal Aviation Administration/FAA), serta Airbus dan Boeing membuat kesepakatan bahwa peluncuranan layanan 5G dikhawatirkan akan mengganggu operasional penerbangan.
Gangguan itu dikhawatirkan akan terjadi pada perangkat yang digunakan pesawat untuk mengukur ketinggian serta aspek keselamatan penerbangan
FAA juga khawatir, spektrum C-Band pada layanan 5G dapat mengganggu sistem kokpit otomastis pada pesawat.
Baca juga: Verizon dan AT&T Sepakat Tunda Peluncuran Layanan 5G
Airlines for America atau yang dikenal A4A juga menyampaikan hal yang sama.
“Pesawat tidak akan dapat mengandalkan radio altimeter untuk berbagai prosedur penerbangan dan dengan demikian pesawat tidak akan dapat mendarat di bandara tertentu," sebut A4A dalam pengajuanpermohonannya di pengadilan federal.
Baca juga: Samsung Galaxy S21 FE 5G Resmi Meluncur, Spesifikasi dan Harganya
A4A menyatakan, ekpansi layanan 5G di sekitar wilayah bandara diizinkan maka dapat berakibat fatal pada perubahan rute penerbangan.
Tentu hal ini dapat menimbulkan kerugian ekonomi hingga mencapai satu miliar dolar AS serta penundaan pengiriman vaksin dan tes COVID-19 di beberapa wilayah.
Selain AS, negara Prancis juga mengeluhkan hal yang sama.
Namun sejauh ini Prancis telah menetapkan aturan terkait larangan pengoperasian layanan 5G di zona disekitar wilayah bandara dan di dalam pesawat demi alasan keamanan penerbangan.
Dalam sebuah surat yang dituliskan AT&T dan Verizon kepada otoritas federal pada November 2021, kedua operator tersebut berharap, pemerintah AS dapat segera mengadopsi aturan yang digunakan Prancis.
Tujuannya, agar tidak menimbulkan konflik berlanjut antara jaringan 5G dengan peralatan pesawat . Hal ini juga di dasari atas kesamaan hukum fisika negara Amerika dan Prancis.