Laporan wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Apple berhasil menjual 40 juta unit iPhone 13 sepanjang libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Penjualan ini menjadi rekor bagi Apple di tengah kelangkaan chip semikonduktor yang melanda industri teknologi.
Menurut laporan situs MacRumors yang dikutip Jumat (7/1/2022), permintaan iPhone 13 cukup baik dan menjadi pencapaian yang cukup mengesankan untuk Apple.
Analis dari Wedbush Daniel Ives menyebutkan, jumlah permintaan iPhone 13 pada pada Desember 2021 melebihi pasokan yang dimiliki oleh Apple.
Baca juga: Dikabarkan Rilis September 2022 Mendatang, iPhone 14 Usung Layar Berdesain Punch Hole
Hal ini dianggap sebagai tanda positif bagi Apple, mengingat rantai pasokan mulai membaik. Ives juga menjelaskan, China menjadi pasar utama untuk penjualan produk Apple selama lebih dari 12 bulan terakhir.
Selain itu, China juga menjadi wilayah utama untuk penjualan iPhone terutama terkait dengan peningkatan pangsa pasar iPhone 12 dan iPhone 13.
Baca juga: iPhone 14 Dikabarkan Tak Sediakan Lagi Fitur SIM Card Fisik
"Berdasarkan pemeriksaan rantai pasokan kami selama beberapa minggu terakhir, kami yakin permintaan melebihi pasokan Apple sekitar 12 juta unit pada Desember 2021," kata Ives.
Apple sendiri sebelumnya mengaku mengalami kelangkaan chip semikonduktor, sehingga mengganggu produksi smartphone miliknya.
Menurut laporan dari laman situs Gizmochina kekurangan chip tersebut membuat Apple harus memperlambat produksi iPhone 13 miliknya.
Selain itu, akibat kelangkaan chip ini Apple juga telah memangkas jumlah produksi untuk iPhone 13 sebanyak 10 juta unit yang semula ditargetkan akan diproduksi sebanyak 90 unit pada tahun 2021.
Target ini terpaksa dipangkas oleh Apple, akibat adanya kelangkaan chip yang melanda dunia tidak terkecuali industri teknologi.
CEO Apple Tim Cook telah memperingatkan dampak dari kendala pasokan itu pada Oktober lalu, yang bisa merugikan perusahaan sebesar Rp 85,5 triliun dalam penjualan kuartal keempat.
"Akan lebih buruk pada musim liburan, bahkan ketika permintaan untuk jajaran produk baru kuat," kata Cook.
Kekurangan dan keterlambatan pengiriman juga telah membuat frustasi banyak orang, baik konsumen maupun pengecer.