Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beragam aplikasi pintar yang mulai dijajakan untuk ponsel ternyata tidak semuanya aman. Perusahaan keamanan siber Kaspersky baru-baru ini merilis informasi tentang beberapa aplikasi dari Google Play Store yang mengandung malware berbahaya.
Beberapa aplikasi berbahaya tersebut masuk kedalam kategori aplikasi editing foto dan video. Diantaranya Magic Photo Lab - Photo Editor, aplikasi yang menawarkan berbagai efek megical.
Kemudian ada Blender Photo Editor - Easy Photo Background Editor aplikasi satu ini diklaim dapat memberikan efek blending pada foto, dan terakhir Pix Photo Motion Edit 2021 yang dapat membuat foto berubah bentuk menjadi motion dengan efek gerak pada background.
Baca juga: Mengenal Discord, Aplikasi Voice Chat yang Sering Digunakan Gamer Online
Kaspersky menyatakan ketiga aplikasi ini mencuri informasi kredensial milik penggunannya secara diam – diam melalui log in Facebbok.
Kemudian setelah mendapatkan informasi tersebut, ketiga aplikasi ini akan langsung mengakses rekening bank yang dimiliki korbannya.
Baca juga: Cara Download Story Instagram Mudah dan Gratis Tanpa Aplikasi Tambahan
Belakangan modus dengan menggunakan “login with Facebook” cukup banyak diterapkan beberapa aplikasi di Play Store maupun App Store.
sebagian pengguna terpaksa memilih opsi tersebut lantaran tidak mau repot karena harus membuat akun baru saat akan menggunakan aplikasi tersebut.
Baca juga: Kini AirPods Bisa Ditempel di Layar MacBook
Hal inilah yang kemudian dimanfaatkan pemilik aplikasi bodong untuk melancarkan aksi jahatnya.
Sejauh ini Google mengaku kerap menemukan aplikasi berbahya di toko Play Store, sebanyak 150 aplikasi baru – baru ini dihapus karena mengandung malware GriftHorse Trojan yang membanjiri ponsel korban dengan notifikasi bahwa mereka telah memenangkan hadiah.
Baca juga: Jadi Mudah Dikenali, Notifikasi Whatsapp di iOS Bisa Munculkan Foto Profil Pengirim
Dengan mengeklik informasi tersebut, maka korban akan langsung diarahkan untuk mengisi nomor handphone dengan alasan untuk verifikasi.
Padahal secara tidak sadar korban telah didaftarkan website tersebut untuk bergabung ke layanan SMS premium berbiaya 30 Euro (sekitar Rp 494.000) setiap bulannya.
Meski sudah dihapus, Google menghimbau untuk segera menghapus beberapa aplikasi diatas apabila masih ditemukan di ponsel pengguna.
Selain itu pihaknya berharap agar pengguna lebih selektif lagi saat akan mendownloa d aplikasi maupun melakukan login pada suatu aplikasi.
Dengan begini maka akan meminimalisir jumlah korban kejahatan dari aplikais bodong.