Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perusahaan keamanan siber Avast Plc, memperingatkan adanya ancaman oleh penjahat dunia maya yang mencoba memanfaatkan kekacauan akibat serangan Rusia ke Ukraina demi mendapatkan uang dengan cepat.
Mengutip dari Reuters.com, Minggu (27/2/2022) perusahaan ini melaporkan sejumlah scammers yang menipu orang-orang untuk mendapatkan uang, dengan berpura-pura menjadi orang Ukraina yang sedang membutuhkan bantuan keuangan.
Avast kembali menambahkan, mereka akan menghentikan layanannya di wilayah Ukraian, Donetsk dan Luhansk. Perusahaan ini menggambarkan ketiga wilayah ini sebagai "wilayah yang baru diembargo".
Pihak Avast menangguhkan layanan untuk pengguna saat ini dan menarik ketersediaanya untuk pengguna baru di dua wilayah. Diketahui Ukraina dan Rusia bersama-sama mewakili sekitar 1 persen dari total pendapatan Avast.
Baca juga: Akun Twitter Resmi Ukraina Posting Permintaan Sumbangan Kripto di Tengah Invasi Rusia
Perusahaan keamanan internet asal Slovakia, ESET melaporkan penipuan lain dari sebuah halaman web yang meminta dukungan orang-orang untuk membeli “UkraineTokens.” Laporan serupa juga menyebar di TikTok dan situs media sosial lainnya.
Baca juga: Ukraina Luncurkan Tentara IT, untuk Serang Balik Rusia di Dunia Maya
Avast menyarankan penggunanya agar tidak mengirim uang kepada individu yang tidak dikenal secara langsung, terutama dalam bentuk cryptocurrency apa pun, karena sulit untuk melacak apakah benar orang tersebut benar membutuhkan atau hanya tindak penipuan.
Avast menambahkan. jika ingin membantu orang-orang Ukraina, makaorang-orang dapat menyumbang melalui organisasi resmi dan tepercaya daripada tautan apa pun yang dibagikan di media sosial yang kurang terpercaya.