Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses transformasi ekosistem digital di Indonesia dihadapkan oleh sejumlah tantangan.
Direktur Bisnis Digital Telkom Indonesia, Muhammad Fajrin Rasyid mengungkapkan, salah satu kendala utama dalam percepatan transformasi digital di Tanah Air adalah terkait Sumber Daya Manusia (SDM) bidang digital.
“Tantangan dunia digital di Indonesia yaitu talenta digital. Kita memiliki banyak rencana dan program inovasi, dan itu semua membutuhkan talenta untuk menjalankan inovasi tersebut,” ucap Fajrin di Jakarta, Rabu (9/3/2022).
Baca juga: Keuntungan Beralih ke Siaran TV Digital, Kemenkominfo: Sudah Tidak Ada Semut-semut, Suaranya Jernih
Dirinya kembali menjelaskan, secara kompetensi, SDM digital di Indonesia sebenarnya sudah cukup baik dan tidak kalah saing dengan talenta-talenta digital yang berasal dari luar negeri.
Namun, yang jadi permasalahannya adalah jumlah SDM yang dimaksud tidak cukup banyak.
Sehingga industri digital atau perusahaan rintisan (startup) kerap kesulitan mencari SDM yang cocok, untuk mengisi pos-pos di perusahaan tersebut.
“Yang menjadi isu adalah jumlahnya yang belum sesuai kebutuhan. Perkembangan inovasi Indonesia sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia masih banyak membutuhkan talenta digital,” papar pria kelahiran 35 tahun silam ini.
“Kita sering mendengar perusahaan startup sedang membuka lowongan, dan susah mencari programmer atau data scientist. Itu tantangan nyata,” sambungnya.
Maka dari itu, Telkom Indonesia melakukan sejumlah upaya dalam mengembangkan SDM digital yang berkualitas di Republik ini.
Untuk di internal Telkom Group sendiri, Perseroan kerap menyediakan training untuk meng-upgrade kemampuan talenta-talenta digitalnya.
Baca juga: Cara Telkom Dorong Pertumbuhan Ekosistem Digital
Tak hanya di internal perusahaan, Telkom Group juga menggandeng institusi pendidikan seperti Kampus atau perguruan tinggi untuk menyelenggarakan program magang atau memberikan kuliah umum.
Tujuannya agar Mahasiswa yang telah lulus dari pendidikan perguruan tinggi, semakin siap dengan dunia industri digital.
“Kami juga menjalin kerjasama dengan sejumlah pihak seperti kerjasama strategis dengan kampus di Indonesia. Kami sowan untuk mengunjungi kampus untuk explore program kerjasama seperti magang atau kuliah tamu supaya antara Kampus dan Akademisi menjadi lebih dekat dengan kebutuhan industri,” pungkasnya.