Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Slack telah menangguhkan akses ke akun pelanggan yang berbasis di Rusia, dengan alasan kepatuhan terhadap kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan induknya, Salesforce.
Beberapa pelanggan yang berbasis di Rusia telah dikunci dari akun Slack mereka, Axios melaporkan pada Selasa, penguncian akun Slack ini bertujuan mencegah pelanggan di Rusia mengunduh data dari aplikasi kolaborasi populer.
Data di akun yang ditangguhkan tidak dihapus, dan akses akan dipulihkan ketika sanksi dicabut serta kebijakan perusahaan Slack berubah.
Baca juga: Samsung Pay Tetap Beroperasi di Rusia
“Slack diharuskan mengambil tindakan untuk mematuhi peraturan sanksi di AS dan negara lain tempat kami beroperasi, termasuk dalam beberapa keadaan menangguhkan akun tanpa pemberitahuan sebelumnya, sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang,” kata Slack dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Computerworld, Kamis (17/3/2022).
“Kami berhubungan dengan pelanggan yang terkena dampak dari tindakan ini pada status akun mereka, jika diizinkan oleh hukum. Slack memiliki sejumlah kecil pelanggan tambahan yang berbasis di Rusia, dan seperti Salesforce, kami keluar dari hubungan tersebut.” tambah slack.
Slack menolak untuk mengatakan berapa banyak pelanggan yang terpengaruh oleh keputusan tersebut.
Baca juga: Diduga Diretas, Facebook Hapus Video Palsu Presiden Zelenskyy
Sementara itu, Salesforce merupakan salah satu dari beberapa perusahaan teknologi yang telah mengumumkan akan menghentikan penjualan ke pelanggan yang berbasis di Rusia setelah invasi ke Ukraina bulan lalu.
“Kami tidak memiliki bisnis material di Rusia,” kata Salesforce dalam sebuah pernyataan pada 7 Maret. “Melalui pengecer dan saluran lain, kami memiliki sejumlah kecil pelanggan yang berbasis di Rusia, dan kami mulai keluar dari hubungan itu minggu lalu.”