Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus berupaya meningkatkan pemahaman teknologi digital kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN), seiring perkembangan zaman yang semakin pesat setelah pandemi.
Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi Apartur Sipil Negara, Lembaga Administrasi Negara Muhammad Taufiq mengatakan, ekonomi digital Indonesia akan berperan 30 persen hingga 40 persen di Asean.
Namun, terdapat tantangan karena kekurangan 9 juta talenta dan harus dipenuhi dalam waktu 15 tahun ke depan dalam mewujudkan bangsa yang cerdas dan pemerintahan kelas dunia.
Baca juga: Beragam Produk Unggulan Leap-Telkom Digital Hadir Ramaikan Solo Techno Park
"Program Digital Leadership Academy mitra Global Tech Amazon Web Services diharapkan bisa menjangkau seluruh ASN dari segala kelompok umur, saya yakin program ini bisa mempercepat transformasi kita menjadi smart nation," kata Taufiq secara virtual, Kamis (31/3/2022).
Taufik menjelaskan, dari 3,9 juta ASN pada saat ini, terdapat 1,6 juta memiliki usia di atas 50 tahun tetapi bukan mereka tidak akrab dengan teknologi.
"Kami pun berharap dengam adanya program ini bisa mengakselerasi bagi ASN semakin banyak milenial. Mungkin pada 2030 akan ada 30 persen atau 50 persen milenial yang jadi penggerak sangat penting bagi pemerintahan," paparnya.
Digital Leadership Academy merupakan program pengembangan talenta digital tingkat lanjut atau advance digital skills.
Baca juga: Percepat Transformasi Digital di Sektor Pendidikan, BenQ Indonesia Gandeng Nuadu
Tujuannya untuk memfasilitasi pelatihan digital bagi para pemimpin, baik di sektor publik maupun di sektor privat.