Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, SAN FRANCISCO - Pembuat konten di YouTube menyatakan kekecewaan, karena banyaknya komentar spam yang memenuhi saluran channel mereka dalam beberapa minggu terakhir.
Youtubers seperti Linus Tech Tips, Jacksepticeye, dan MKBHD mengungkapkan keresahan mereka, karena banyak akun YouTube lain yang meniru identitas mereka sebagai upaya untuk menipu penonton lain.
“YouTube punya masalah. Spam. Dari penipuan crypto hingga suplemen kesehatan hingga Robux gratis, itu terus memburuk setiap hari,” kata Linus Sebastian, pemilik channel YouTube Linus Tech Tips, yang dilansir dari Theverge.com.
Baca juga: 22 Saluran YouTube Ini Kena Blokir Gara-gara Sering Sebarluaskan Konten Palsu
Para YouTubers besar sering khawatir jika ada salah satu komentar dengan akun yang meniru identitas mereka, kemudian menjanjikan sesuatu kepada penonton untuk mengirim pesan kepada mereka, dan mengarahkan penonton tersebut keluar dari aplikasi YouTube yang sedang mereka buka, untuk menipu mereka.
Dalam video yang diunggal pada Rabu (6/4/2022) kemarin, Seán “Jacksepticeye” McLoughlin membahas bagaimana salurannya yang mendapat banyak komentar dari pengguna dengan nama akun “T[A]P Me!! Untuk Memiliki [S]EX Dengan Saya”.
YouTube memiliki fitur untuk memerangi komentar yang bersifat spam, yang dapat menghapus banyak komentar secara otomatis.
Menurut juru bicara YouTube, Ivy Choi mengatakan YouTube telah menghapus sekitar 950 juta komentar.
“Perusahaan menghapus lebih dari 950 juta komentar karena melanggar kebijakan kami seputar spam, menyesatkan, dan penipuan. Sebagian besar dari penghapusan tersebut pertama kali terdeteksi oleh sistem penandaan otomatis,” ucap Ivy Choi dalam sebuah pernyataan.
Namun sistem penandaan otomatis dinilai tidak cukup untuk mengatasi spam komentar di platform YouTube.
Brownlee memposting pada Jumat (8/4/2022) lalu, mengenai fitur moderasi eksperimental baru yang dapat meningkatkan pencegahan untuk komentar yang tidak pantas, dan secara otomatis komentar tersebut akan akan ditinjau sebelum ditampilkan.
Juru bicara Mariana De Felice mengatakan, YouTube dilaporkan mulai menguji fitur tersebut telah disempurnakan pada Desember 2021, dan dia mencatat perusahaan pertama kali meluncurkan fitur tersebut pada 2016.
Baca juga: Sambangi Rumah Anak Yatim, Youtuber Cobaz: Mari Ringankan Beban Mereka
Choi menambahkan, YouTube menyadari akan adanya kekecewaan dari sejumlah pembuat konten dengan adanya komentar spam. Oleh karena itu, YouTube berusaha untuk mengembangkan sistem peninjau komentar agar tetap terkini.
“Mengingat sifat yang berkembang dan taktik pergeseran konten spam, kami akan terus menyesuaikan sistem kami agar tetap terkini,” kata Choi.
Namun hingga saat ini, belum jelas apakah para pemberi komentar spam akan mendapat sanksi atau hukuman dari YouTube atau tidak.