Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, SAN FRANCISCO - CEO Tesla Elon Musk tidak akan bergabung dengan dewan direksi Twitter, seperti yang sebelumnya dikabarkan.
CEO Twitter Parag Agrawal mengatakan Dewan Direksi Twitter telah melakukan banyak diskusi dengan Musk, namun CEO Tesla ini menolak untuk bergabung ke jajaran dewan direksi.
“Penunjukan Elon ke dewan akan menjadi efektif secara resmi pada Senin minggu lalu, tetapi Elon berbagi pada pagi yang sama bahwa dia tidak akan bergabung dengan dewan. Aku yakin ini yang terbaik.” ungkap Agrawal, yang dikutip dari laman yourvalley.net.
Baca juga: CEO Tesla Elon Musk Beli Saham Twitter, Harga Dogecoin Ikut Melonjak
Agrawal menambahkan, dewan direksi Twitter memahami risiko jika Musk bergabung sebagai anggota mereka, namun dia juga mengatakan dewan direksi percaya memiliki Musk di perusahaan merupakan jalan terbaik.
“Dewan percaya memiliki Elon sebagai fidusia perusahaan, di mana dia, seperti semua anggota dewan, harus bertindak demi kepentingan terbaik perusahaan dan semua pemegang saham kami, adalah jalan terbaik ke depan," ujarnya.
Musk saat ini memiliki sekitar 9 persen saham di Twitter, yang terungkap pada 4 April lalu. Terungkapnya informasi ini, menimbulkan spekulasi apakah dia akan merombak ulang platform media sosial ini, mengingat posisinya sebagai pemegang saham terbesar Twitter.
Akun Twitter Musk sendiri telah memperoleh 80,5 juta pengikut, yang menjadikannya sebagai salah satu tokoh paling populer di platform ini, menyaingi kepopuleran Ariana Grande dan Lady Gaga.
Namun terkadang tweet yang ditulis Musk mengundang permasalahan, salah satunya saat ia menggunakan akun Twitter-nya untuk mempromosikan usaha bisnisnya serta mempertanyakan langkah-langkah dan kebijakan pandemi Covid-19.
Baca juga: Elon Musk Kini Genggam Hampir 10 Persen Saham di Twitter
Musk bahkan pernah terlibat perselisihan dengan seorang penjelajah gua asal Inggris, yang menuduh Musk memberikan sebutan pedofil padanya. Penjelajah gua ini kemudian mengajukan gugatan pencemaran nama baik, walaupun pengadilan Los Angeles kemudian membebaskan Musk.
Elon Musk juga terlibat perselisihan jangka panjang dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), terkait aktivitas Twitter-nya. Namun pengacaranya berpendapat, SEC telah melanggar hak kebebasan berpendapat Musk.