Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Pengadilan Rusia menjatuhkan denda senilai 11 juta rubel kepada Google Alphabet Inc, karena gagal menghapus informasi palsu mengenai konflik di Ukraina dan video YouTube yang diproduksi oleh Ukraina.
Dikutip dari Reuters.com, pengawas komunikasi Rusia Roskomnadzor mengatakan pada awal bulan ini, mereka akan mengambil langkah-langkah untuk menghukum Google karena menyebarkan informasi palsu di YouTube.
Roskomnadzor sebelumnya telah memperingatkan Google, perusahaan itu akan dikenai denda jika gagal mematuhi regulasi di Rusia.
Baca juga: Platform Pertukaran Kripto Binance Hentikan Layanannya di Rusia
Pengadilan Distrik Tagansky Rusia, pada hari ini Kamis (21/4/2022), menyatakan Google bersalah karena telah melakukan pelanggaran administratif dan didenda 4 juta rubel, serta 7 juta rubel dalam dua kasus.
Kantor berita Rusia, Tass mengatakan denda tersebut berkaitan dengan distribusi informasi yang tidak akurat mengenai kerugian pasukan Rusia dan korban sipil di Ukraina, serta adanya klip video yang beredar di Youtube, yang diduga diproduksi oleh kelompok sayap kanan Ukraina.
Sejak 24 Februari lalu, Rusia telah mengirim puluhan ribu pasukan militernya ke Ukraina, yang mereka sebut sebagai upaya untuk menurunkan kemampuan militer Ukraina dan membasmi orang-orang yang Rusia sebut sebagai nasionalis berbahaya.
Pasukan Ukraina telah melakukan perlawanan keras terhadap serangan Rusia, dan pihak Barat juga telah memberlakukan sanksi besar-besaran pada Rusia, yang diharapkan dapat melemahkan perekonomian Rusia sehingga mereka menarik pasukannya di Ukraina.
Baca juga: Aplikasi dari Google Ini Bisa Pindahkan Data dari iPhone ke Android
Rusia telah memblokir beberapa perusahaan media sosial asing, seperti Facebook dan Instagram.
Kantor berita domestik Rusia, Ria juga melaporkan adanya kasus lain yang telah diajukan terhadap Google, karena perusahaan ini telah mendistribusikan video di YouTube yang menyerukan serangan teror di Rusia.