Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Google meluncurkan Google Wallet, aplikasi Android dan Wear OS baru yang memungkinkan pengguna menyimpan barang-barang seperti kartu kredit, kartu loyalitas, ID digital, tiket transit, tiket konser, kartu vaksinasi, dan lainnya.
Sebelumnya, di tahun 2020, Google membuat beberapa perubahan besar pada Google Pay untuk lebih memfokuskannya pada pelacakan keuangan pengguna, mengirim dan menerima uang dari teman maupun anggota keluarga.
Dikutip dari techcrunch.com, Kamis (12/5/2022) Google bahkan ingin meluncurkan rekening banknya sendiri, dalam kemitraan dengan lembaga keuangan seperti Citi, yang akan dikelola pengguna di Google Pay.
Proyek yang dijuluki Plex, tidak pernah muncul dan dengan cepat dihentikan setelah eksekutif di balik proyek tersebut meninggalkan Google hampir enam bulan setelah pengumuman.
Baca juga: Google Luncurkan Fitur Peringatan SOS dan Sistem Deteksi Gempa Bumi
Saat ini, Google Pay tersedia di 42 pasar global, namun di 39 pasar tersebut Google Pay sebagian besar masih berupa dompet, pengguna tersebut hanya akan melihat pembaruan aplikasi Google Pay ke aplikasi Google Wallet baru.
Baca juga: Cara Mudah Mengingat Lokasi Parkir dengan Google Maps
Namun, di AS dan Singapura Google Pay akan tetap menjadi aplikasi yang berfokus pada pembayaran, sementara aplikasi Wallet akan ada secara paralel untuk fokus pada penyimpanan kartu digital.
Baca juga: Serius Garap Virtual Reality, Google Akuisisi Startup MicroLED
“Aplikasi Google Pay akan menjadi aplikasi pendamping Wallet,” kata Arnold Goldberg, VP dan GM Pembayaran di Google
Goldberg mengatakan, Google memutuskan untuk mengambil langkah ini karena digitalisasi cepat yang telah dilihat selama dua tahun terakhir.