Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Meta Platforms Inc menyatakan telah menarik permintaan panduan kebijakan dari Dewan Pengawas, terkait postingan hate speech perang antara Rusia dengan Ukraina, Rabu (11/5/2022).
Penarikan ini langsung mendapat sorotan publik, sebagai informasi sebelumnya Dewan Pengawas Meta telah memberikan izin pada pengguna Facebook dan Instagram di sejumlah negara, untuk menyerukan konten hate speech terkait kekerasan yang dilakukan tentara Rusia, dalam konteks serangan ke Ukraina.
Kebijakan ini diberikan Dewan Pengawas Meta, sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat Ukraina. Konten ini diharap bisa membuka mata masyarakat Rusia terkait perilaku militer negaranya terhadap Ukraina.
Namun setelah sebulan perizinan konten hate speech diberikan, Meta kemudian menarik kebijakan tersebut dengan alasan keamanan.
Baca juga: Yuga Labs Raup Keuntungan 285 Juta Dolar AS Usai Rilis NFT Tanah Virtual di Metaverse
Pihak Meta juga mengungkap rasa bersalahnya atas "aktivitas ekstremis" yang dilakukan perusahaannya kepada Moskow, seperti dilansir Reuters.
"Keputusan ini tidak dibuat dengan mudah - PAO (opini penasihat kebijakan) ditarik karena masalah keselamatan dan keamanan yang sedang berlangsung," kata perusahaan itu dalam sebuah posting blog.
Baca juga: Meta Buka Toko Fisik Bertema Metaverse di San Francisco Bay Area
Meski keputusan penarikan permintaan panduan kebijakan sempat mendapat penolakan dari Dewan Pengawas, namun hal tersebut tak mengurungkan niatan Meta Inc untuk menarik kebijakan ini.
"Sementara Dewan memahami kekhawatiran ini, kami percaya permintaan itu menimbulkan masalah penting dan kecewa dengan keputusan perusahaan untuk menariknya," Tutup Dewan Pengawas dalam tweet diakun Twitternya.
Menurut kabar yang beredar, setelah penarikan ini akan diganti dengan kebijakan baru. Hingga saat ini juru bicara Meta masih enggan memberikan keterangan lebih lanjut.