Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Samsung sedang mempertimbangkan untuk menaikkan harga chip semikonduktornya hingga 20 persen.
Menurut laporan Bloomberg, pertimbangan kenaikan harga sebagai upaya untuk mengimbangi meningkatnya biaya pengadaan bahan di tengah krisis rantai pasokan global.
Bloomberg mengatakan, perusahaan yang membutuhkan chip yang diproduksi pada node lama akan menghadapi kenaikan harga terbesar, yang akan diterapkan pada paruh kedua tahun ini.
Baca juga: Saat Produk Semikonduktor Langka, TSMC Justru Naikkan Harga Chipnya
Dikutip dari pcmag.com, Minggu (15/5/2022) kenaikan harga juga terkait dengan kecanggihan komponen yang diproduksi, hal ini membuat vendor akan membayar antara 15-20 persen lebih banyak untuk chip.
"Ini adalah langkah yang tak terelakkan untuk Samsung. Beberapa pelanggan mungkin menerima harga yang lebih tinggi jika mereka bisa mendapatkan chip lebih awal dari yang lain," kata Masahiro Wakasugi, Analis Intelijen Bloomberg.
Samsung merupakan produsen besar dalam industri semikonduktor, memproduksi prosesor untuk berbagai industri, dan produk memori, serta solusi penyimpanan yang memungkinkan produk semikonduktor lainnya diproduksi.
Baca juga: Kekurangan Chip, BMW Kirim Mobilnya ke Pelanggan Tanpa Android Auto dan Apple CarPlay
Dengan meningkatnya harga chip semikonduktor, akan mendorong naiknya harga untuk setiap produk yang menggunakan komponen Samsung.