News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mantan PM Jepang Shinzo Abe Ditembak

Dinilai Mengandung Unsur Kekerasan, Video Penembakan Shinzo Abe Dihapus Twitter hingga YouTube

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Logo Twitter di depan kantor Twitter di San Francisco, AS. Video pembunuhan Shinzo Abe dihapus oleh Twitter hingga YouTube. Hal ini lantaran konten tersebut dinilai mengandung unsur kekerasan.

TRIBUNNEWS.COM - Media sosial Twitter hingga YouTube menghapus video terkait penembakan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

Dikutip dari ABC News, tindakan ini dilakukan lantaran video tersebut dinilai melanggar aturan terkait konten kekerasan.

Usai terjadinya tragedi tersebut, video penembakan Shinzo Abe dan temuan senjata yang digunakan tersangka, Tetsuya Yamagami beredar luas di media sosial.

Selain itu, beberapa konten mempertontonkan sebelum dan sesudah perstiwa terjadi atau kejadian lengkap penembakan tersebut.

Twitter mengatakan pihaknya tengah bekerja untuk 'mendata konten kekerasan' yang berhubungan dengan penembakan Shinzo Abe dengan cara 'menghapus secara proaktif' materi yang melanggar aturan.

Termasuk memberikan batasan terkait video yang dinilai mengandung hal sensitif seperti konten yang menunjukan kekerasan.

Baca juga: Pembunuh Sebut Shinzo Abe Terlibat dalam Kelompok Agama yang Buat Ibunya Bangkrut

Twitter juga mendesak kepada pengguna untuk melaporkan segala materi yang berpotensi mengandung unsur sensitif terkait penembakan Shinzo Abe.

Sehingga pihak Twitter dapat melakukan penindakan.

Sebagai informasi, beberapa jam setelah peristiwa penembakan Shinzo Abe terjadi, video terkait tragedi tersebut sangat mudah ditemukan.

Kebijakan senada juga dilakukan Meta (Facebook) dengan menghapus video yang memperlihatkan momen penembakan Shinzo Abe.

Mantan PM Jepang, Shinzo Abe dan pelaku penembakan Abe, Tetsuya Yamagami. (Twitter @jokowi/AFP)

Kemudian, Meta akan menonaktifkan akun Facebook atau Instagram yang menyebarkan video serupa.

"Kita (Meta) sangatlah berduka dan syok atas meninggalnya mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe," ujarnya.

"Kita tidak akan menoleransi segala bentuk tindakan kekerasan di platform kita."

"Untuk tetap membuat platform kita sebagai tempat aman untuk berkoneksi, kita akan menghapus segala bentuk konten kekerasan yang berkaitan dengan insiden itu (penembakan Shinzo Abe)," imbuhnya.

Sementara YouTube mengungkapkan sistem yang dimiliki telah menemukan beberapa video yang berkaitan dengan penyerangan yang berasal dari 'sumber otoratif' seperti media massa.

Baca juga: Batal Diakuisisi, Twitter Gandeng Sejumlah Firma Hukum Untuk Tuntut Elon Musk

Temuan video tersebut berupa rekaman yang telah dibagikan dan ditayangkan kembali di kanal media massa bersangkutan.

YouTube pun menegaskan terkait temuannya itu, pihaknya akan menghapus segala bentuk video yang melanggar aturan termasuk menghapus konten yang berunsur kekerasan.

Aplikasi berbagi video pendek, TikTok juga tengah bekerja dengan mengidentifikasi konten, akun, dan tagar yang berhubungan dengan insiden penembakan Shinzo Abe.

Selain itu jika ditemukan, TikTok akan menghapus konten dan memblokir akun yang membagikannya.

Tetsuya Yamagami, Penembak mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (heavy.com)

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Shinzo Abe tertembak saat sedang memberikan pidato di Kota Nara, Jepang pada Jumat (8/7/2022).

Adapun pelaku penembakan tersebut adalah Tetsuya Yamagami yang merupakan mantan perwira Pasukan Bela Diri Maritim.

Akibat penembakan tersebut, Shinzo Abe meninggal dunia beberapa jam setelah itu.

Sementara terkait motif penembakan, Tetsuya mengaku Shinzo Abe menjadi penyebab ibunya bangkrut lantaran mantan Perdana Menteri Jepang empat periode itu terlibat dengan sebuah kelompok agama.

Hal inilah yang menjadikan motif Tetsuya mengakhiri hidup Shinzo Abe dikutip dari Reuters.

Sayangnya, media lokal Jepang tidak mengetahui nama kelompok agama yang dimaksud Tetsuya dan diikuti oleh Shinzo Abe.

Baca juga: Suasana Duka dan Kesedihan di Jepang Sehari Setelah Penembakan Mantan PM Shinzo Abe

Kemudain mengenai penyerangan yang dilakukan, Tetsuya mengaku telah merencanakan berbulan-bulan sebelumnya.

Bahkan dirinya menyempatkan diri untuk menghadiri kampanye yang dilakukan Shinzo Abe termasuk salah satunya yang diadakan 200 kilometer dari tempat kejadian perkara (TKP).

Namun, menurut Tetsuya, sebelumnya dirinya merencanakan akan membunuh Shinzo Abe dengan melakukan serangan bom sebelum memilih menggunakan senjata rakitan.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Richard Susilo)

Artikel lain terkait Mantan PM Jepang Shinzo Abe Ditembak

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini