TRIBUNNEWS.COM - VPN adalah singkatan dari Virtual Private Network.
VPN merupakan layanan yang memungkinkan penggunanya mengakses suatu situs secara pribadi melalui server jaringan lain.
Fungsi VPN adalah mengenkripsi lalu lintas internet pengguna dan menyamarkan identitas online.
Enkripsi ini berlangsung secara real time.
Secara sederhana, server VPN sebagai perangkat ketiga yang menghubungkan perangkat pengguna dengan situs atau layanan online.
Selengkapnya, simak informasi tentang VPN di bawah ini, dikutip dari Kaspersky.
Baca juga: Apa Itu Steam, Epic Games, Dota dan Amazon yang Diblokir Kominfo, Ini Penjelasannya
Fungsi VPN
VPN menyembunyikan alamat IP pengguna dengan membiarkan jaringan mengalihkannya melalui server jarak jauh yang dikonfigurasi khusus yang dijalankan oleh host VPN.
Artinya, jika pengguna berselancar online dengan VPN, server VPN menjadi sumber data pengguna.
Hal ini berarti Penyedia Layanan Internet (ISP) pengguna dan pihak ketiga lainnya tidak dapat melihat situs web mana yang pengguna kunjungi atau data apa yang dikirim dan terima secara online.
VPN bekerja seperti filter yang mengubah semua data pengguna menjadi tersembunyi.
Bahkan jika seseorang mendapatkan data pengguna VPN, itu akan sia-sia.
Baca juga: Situs dan Aplikasi yang Diblokir Kominfo karena Tak Daftar PSE: Steam, Paypal hingga Counter Strike
Manfaat Koneksi VPN
Koneksi VPN menyamarkan lalu lintas data pengguna secara online dan melindunginya dari akses eksternal.
Data yang tidak terenkripsi dapat dilihat oleh siapa saja yang memiliki akses jaringan dan ingin melihatnya.
Dengan VPN, peretas dan penjahat dunia maya tidak dapat menguraikan data ini.
1. Enkripsi Aman
Untuk membaca data, pengguna memerlukan kunci enkripsi.
Tanpa kata kunci, maka akan memakan waktu lama bagi komputer untuk menguraikan kode jika terjadi serangan brute force.
Dengan bantuan VPN, aktivitas online pengguna disembunyikan, bahkan di jaringan publik.
2. Menyamarkan Keberadaan Pengguna
Server VPN pada dasarnya bertindak sebagai proxy pengguna di internet.
Karena data lokasi demografis berasal dari server di negara lain, lokasi pengguna yang sebenarnya tidak dapat ditentukan.
Selain itu, sebagian besar layanan VPN tidak menyimpan log aktivitas pengguna.
Beberapa penyedia, di sisi lain, merekam perilaku pengguna, tetapi tidak memberikan informasi ini kepada pihak ketiga.
Hal ini berarti setiap catatan potensial tentang perilaku pengguna tetap tersembunyi secara permanen.
3. Akses ke Konten Regional
Konten web regional tidak selalu dapat diakses dari mana saja.
Layanan dan situs web sering kali berisi konten yang hanya dapat diakses dari bagian dunia tertentu.
Koneksi standar menggunakan server lokal di negara tersebut untuk menentukan lokasi pengguna.
Ini berarti pengguna tidak dapat mengakses konten di rumah saat bepergian, dan pengguna tidak dapat mengakses konten internasional dari rumah.
Dengan spoofing lokasi VPN, pengguna dapat beralih ke server ke negara lain dan secara efektif "mengubah" lokasi pengguna.
4. Transfer Data yang Aman
Layanan VPN terhubung ke server pribadi dan menggunakan metode enkripsi untuk mengurangi risiko kebocoran data.
Baca juga: Daftar Lengkap dan Profil 10 Platform yang Diblokir Kominfo: Steam, Dota, Paypal, Hingga Amazon
Kekurangan VPN
VPN adalah alat yang sangat berguna dan banyak digunakan di beberapa negara, tetapi tetap saja VPN memiliki kekurangan.
Berikut kekurangan VPN, dikutip dari Devoteam.
1. Tidak semua perangkat dilindungi secara otomatis
Jika pengguna menggunakan perangkat lunak VPN untuk melindungi PC atau smartphone pengguna.
Sayangnya, hanya perangkat itulah satu-satunya yang dilindungi VPN.
Untuk menjaga keamanan data pengguna, maka harus menginstal aplikasi di setiap perangkat yang terhubung ke internet (atau menggunakan router VPN).
2. Virus dan malware masih menjadi ancaman
Sebagian besar VPN tidak melindungi komputer pengguna dari virus atau malware.
Pengguna tetap harus waspada saat mengunduh file yang mencurigakan, terutama melalui jaringan torrent dan P2P.
3. Masalah Kecepatan
VPN biasanya memperlambat koneksi pengguna sebesar 10 persen hingga 25 persen tergantung pada layanannya, semua berkat overhead enkripsi, yang dapat membuat frustasi.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Bahaya Penggunaan VPN