TRIBUNNEWS.COM - Platform Steam dan game Dota 2 hingga Counter Strike: Global Offensive (CS:GO) saat ini tengah dalam proses pendaftaran Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Semuel A Pangerapan, Dirjen Aptika Kementerian Kominfo.

Ia mengatakan bahwa pihak Kominfo telah berhasil menghubungi Steam, Dota, dan Counter Strike.

"Kami sudah berhasil mengontak Steam, Dota, dan Counter Strike, ada korespondensi. Mereka mengatakan sedang memproses (pendaftaran PSE). Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini akan melengkapi dan dalam waktu dekat masyarakat bisa menggunakan kembali," kata Semuel, Minggu (31/7/2022), dikutip dari Kompas.com.

Namun, pihak Kominfo tidak menyebut kapan Steam dkk bisa kembali diakses.

"Kami berkomunikasi lewat e-mail. Jadi mohon maaf kepada teman-teman yang main game, sementara waktu ini masih ada kendala," lanjut Semuel.

Baca juga: Akses PayPal Dibuka Sementara, Kominfo Beri Waktu Pengguna untuk Lakukan Migrasi Dana Selama 5 Hari

Sebelum terjadi pemblokiran, Kominfo telah mengirimkan surat teguran pada Steam, Dota, Epic Games, hingga Origin pada Sabtu 23 Juli 2022 lalu.

Surat tersebut berlaku selama lima hari kerja.

Secara perhitungan, surat tersebut berlaku mulai 25-29 Juli 2022 lalu.

Kominfo Buka Sementara Akses PayPal

Banyaknya protes yang dilayangkan masyarakat membuat Kominfo membuka akses ke PayPal untuk sementara mulai hari ini, Minggu (31/7/2022).

Semuel mengatakan, pembukaan akses sementara ini dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi pengguna PayPal untuk melakukan migrasi dana ke platform lain.

"Kami harapkan, ini kami buka (situs web PayPal) untuk memberi kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan migrasi. Migrasi supaya uang-uangnya tidak hilang," terang Semuel.

Daftar Aplikasi yang Diblokir

Sebelumnya diberitakan, ada beberapa platform besar yang aksesnya diblokir Kominfo, yakni:

- Steam;

- Dota;

- CS:GO;

- Battle.Net;

- Origin;

- Epic Games;

- Yahoo!;

- Bing;

- Amazon;

- PayPal.

(Tribunnews.com, Renald/Faryyanida Putwiliani)(Kompas.com, Yudha Pratomo)