Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aplikasi High Domino QiuQiu jadi sorotan netizen karena dianggap sebagai situs judi dan terdaftar dalam Pendaftaran Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat.

Menanggapi hal tersebut pengamat keamanan siber Alfons Tanuwijaya mengatakan, apabila terbukti mengandung perjudian seharusnya ditutup.

“Meski begitu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) harus melakukan penelusuran berdasarkan fakta dan apabila ada unsur perjudian harus ditutup,” kata Alfons saat dihubungi Tribunnews, Rabu (3/8/2022).

Ia menjelaskan, bisa saja saat sebuah aplikasi mendaftarkan ke dalam Google Play Store terlihat aman. Tetapi saat update versi bisa saja dimasukan malware dan update lainnya itu sudah bukan lagi salah Google Play Store tetapi aplikasinya.

“Aplikasi ini tentu harus diikuti, apabila disebut tidak ada unsur perjudian tetapi ada orang yang nakal dijadikan perjudian harus ditelusuri,” ucap Alfons.

Baca juga: Kominfo Bilang Domino QiuQiu Bukan Situs Judi, Seperti ApaWujud Aplikasinya?

Alfons juga menjelaskan, apabila aplikasi dapat melakukan transaksi jual beli koin dan koin tersebut dapat dikonversi kembali menjadi uang berarti ada peraturan di dalam aplikasi itu.

“Yang jadi masalah itu apabila dilakukan di luar aplikasi transaksinya, itu masuk ke dalam grey zone beda dengan apabila dilakukan di dalam aplikasi itu sudah mengandung unsur bertaruh,” ucap Alfons.

Mengenai aplikasi Domino QiuQiu ini, menurut penelusuran Tribunnews ada transaksi yang terjadi di dalam game dengan melakukan pembelian dengan uang dan dikonversi menjadi koin.

Baca juga: Kominfo Klaim Sudah Blokir 15 Aplikasi Judi Online, Termasuk Domino QiuQiu dan Pop Poker

Tetapi koin tersebut tidak bisa dikonversi kembali menjadi uang. Meski begitu, koin atau chip High Domino QiuQiu diperjualbelikan oleh orang lain salah satunya di salah satu marketplace.