News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Twitter Rombak Tim Penanganan Konten Berbahaya di Tengah Perdebatan Akun Spam

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Twitter menggabungkan tim yang bekerja untuk mengurangi konten berbahaya dan akun spam, di tengah tuduhan yang menyebut perusahaan ini gagal menangani peredaran akun spam di platformnya.

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
 
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA - Perusahaan media sosial Twitter menggabungkan tim yang bekerja untuk mengurangi konten berbahaya dan akun spam, di tengah tuduhan yang menyebut perusahaan ini gagal menangani peredaran akun spam di platformnya.

Twitter menggabungkan tim pengalaman kesehatannya, yang bekerja untuk mengurangi misinformasi dan konten berbahaya, dengan tim layanan Twitter, yang bertugas meninjau profil yang dilaporkan pengguna dan menghapus akun spam. Tim baru ini disebut Health Products and Services (HPS).

Wakil Presiden Produk dan Layanan Kesehatan Twitter, Ella Irwin ditunjuk sebagai pemimpin tim HPS. Irwin mengatakan tim tersebut akan bekerja keras menuntas peredaran konten berbahaya dan akun spam di Twitter.

Baca juga: Eks Bos Tim Keamanan Twitter Klaim Platform Burung Biru Sesatkan Regulator Soal Peredaran Akun Bot

"Kami membutuhkan tim untuk fokus pada masalah tertentu, bekerja sama sebagai satu tim dan tidak lagi beroperasi dalam silo. (HPS) memprioritaskan proyeknya dengan kejam," tulis Irwin dalam email yang dikirim ke stafnya, yang dikutip dari Reuters.

Pembentukan tim HPS datang di tengah tudingan yang diberikan mantan kepala keamanan Twitter, Peiter Zatko. Pria yang dulu dikenal sebagai peretas handal bernama "Mudge" ini menuduh Twitter telah menyesatkan regulator federal AS mengenai pertahannya terhadap peretas dan akun spam.

Pihak Twitter mengatakan pada Selasa (23/8/2022), tuduhan yang diberikan Zatko bertujuan untuk menarik perhatian dan menimbulkan kerugian bagi perusahaan.  

Sementara itu, perusahaan media sosial ini sedang menghadapi pertempuran hukum dengan CEO Tesla, Elon Musk.

Pertempuran hukum tersebut terjadi setelah miliarder ini meninggalkan kesepakatan senilai 44 miliar dolar AS untuk membeli Twitter dan menuduh perusahaan ini menyembunyikan informasi mengenai cara menghitung akun spam yang beredar di platform itu.  

Perusahaan media sosial ini mengatakan pihaknya mendukung setiap tindakan yang bertujuan untuk menangani peredaran akun spam. Twitter juga mengatakan sedang memperkuat pertahananya dari penyebaran informasi palsu menjelang pemilihan paruh waktu AS yang diadakan pada November mendatang.

Baca juga: Perselisihan Berlanjut, Elon Musk Panggil Mantan CEO Twitter Jack Dorsey ke Pengadilan

"(Perombakan tim) ini mencerminkan komitmen berkelanjutan kami untuk memprioritaskan, dan memfokuskan tim kami dalam mengejar tujuan kami," kata seorang juru bicara Twitter.

Perombakan ini juga dilakukan menyusul kepergian dua petinggi Twitter yang bertugas mengawasi produk dan pendapatan konsumen yaitu Kayvon Beykpour dan Bruce Falck, beberapa bulan lalu di tengah perselisihan Twitter dengan Elon Musk.

Dua orang karyawan yang tidak ingin disebut namanya mengungkapkan, tim yang bertanggung jawab dalam mengurangi konten berbahaya telah terpukul keras oleh kepergian stafnya baru-baru ini.

Sementara satu karyawan Twitter mengatakan perombakan tim ini tampaknya tidak berdampak signifikan bagi pekerjaan mereka.

Seorang mantan karyawan Twitter yang sebelumnya bekerja pada tim keamanan mengatakan dia tidak yakin perombakan ini dapat menangani peredaran akun spam di platform tersebut. Dia menambahkan, masalah perusahaan dengan akun spam secara historis telah berjalan cukup serius sehingga tidak cukup jika ditangani oleh satu tim.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini