News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sony Akuisisi Savage Studios demi Perluas Pasar Mobile Game

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Logo Sony Pictures

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

 
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sony Group Corporation mengakuisisi pengembang gim seluler Savage Game Studios untuk memperluas bisnis gim Sony di smartphone.

Sony tak mengungkap nilai akuisisi tersebut. Mei lalu, Presiden dan CEO Sony Interactive Entertainment (SIE) Jim Ryan menguraikan rencana perusahaan untuk merilis lebih banyak gim ke perangkat PC dan seluler.  

Savage Game Studios, yang didirikan dua tahun lalu dan sedang mengerjakan gim aksi untuk perangkat seluler, akan menjadi bagian dari Divisi Mobile PlayStation Studios yang baru dibuat.

Kepala Divisi PlayStation Studios Hermen Hulst mengatakan komitmen divisinya untuk terus menghadirkan gim baru ke perangkat PC dan seluler.

"PlayStation Studios harus terus memperluas dan mendiversifikasi penawaran kami di luar konsol, menghadirkan game baru yang luar biasa kepada lebih banyak orang daripada sebelumnya," kata Hermen Hulst, yang dikutip dari Reuters.

Savage Game Studios didirikan oleh pengembang gim Michail Katkoff, Nadjim Adjir, dan Michael McManus. Ketiganya memiliki pengalaman bertahun-tahun bekerja di perusahaan pengembang gim termasuk Insomniac Games, Zynga, dan Rovio.

Baca juga: Terimbas Inflasi, Sony Naikkan Harga Playstation 5 di Beberapa Negara

"Savage Game Studios didirikan oleh para veteran industri yang ingin menantang status quo dan membawa inovasi yang berarti ke game mobile. Pengumuman hari ini mencerminkan keyakinan kuat kami bahwa SIE berbagi semangat kami untuk bereksperimen dan mengambil risiko," ujar CEO dan salah satu pendiri Savage Game Studios Michail Katkoff, yang dikutip dari Techcrunch.

Pengumuman akuisisi ini datang beberapa minggu setelah Sony mengonfirmasi kesepakatan senilai 3,6 miliar dolar AS untuk mengakuisisi Bungie, perusahaan gim yang menciptakan Halo and Destiny.

Baca juga: 11 Aplikasi Penghasil Uang Rp 25 Ribu Perhari, Tercepat Membayar Langsung ke DANA

Raksasa elektronik asal Jepang ini sedang berjuang untuk memproduksi konsol PlayStation 5 (PS5), untuk memenuhi permintaan di tengah gangguan rantai pasok. Pekan lalu, Sony mengumumkan kenaikan harga konsol gim PS5 menyusul meningkatnya tekanan inflasi dan pelemahan ekonomi global.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini