Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Raksasa teknologi China Tencent Holdings Ltd telah menginvestasikan dana sebesar 297 juta dolar AS ke perusahaan pembuat video game Assassin's Creed, Ubisoft.
Ubisoft mengumumkan pada Selasa (6/9/2022) kemarin, Tencent telah mengakuisisi saham minoritas grup perusahaan pendiri Ubisoft, Guillemot Brothers Limited.
CEO dan salah satu pendiri Ubisoft, Yves Guillemot mengatakan peningkatan saham Tencent dapat mengamankan nilai Ubisoft di masa depan.
Sementara Presiden Tencent, Martin Lau mengatakan kemitraan yang diperkuat ini akan meningkatkan jejak kedua perusahaan di pasar game mobile.
“Kami sangat antusias untuk memperluas keterlibatan kami dengan para pendiri, keluarga Guillemot, karena Ubisoft terus mengembangkan pengalaman game yang imersif, dan untuk membawa beberapa waralaba AAA paling terkenal dari Ubisoft ke seluler,” kata Lau dalam siaran pers, yang dikutip dari Washington Post.
Investasi Tencent ke pembuat game asal Prancis ini termasuk 200 juta euro atau 198 juta dolar AS dalam bentuk saham dan 100 juta euro dalam modal.
Dengan total hampir 300 juta dolar AS, Tencent telah mengamankan 49,9 persen saham dari Guillemot Brothers Limited. Namun kesepakatan ini tidak akan merubah kepemimpinan Ubisoft.
Guillemot Family tetap memiliki kendali eksklusif atas Guillemot Brothers Limited, dan Tencent tidak akan mendapatkan kursi di dewan direksi perusahaan.
Baca juga: Tencent Holdings Sangkal Isu Penjualan Saham Meituan
Dewan direksi Ubisoft telah menyetujui Tencent untuk meningkatkan kepemilikan langsungnya di Ubisoft dari 4,5 persen menjadi 9,99 persen, dengan syarat Tencent tidak dapat meningkatkan kepemilikannya lebih dari 9,99 persen selama delapan tahun.
Raksasa teknologi yang berbasis di Shenzhen ini merupakan salah satu perusahaan video game terbesar dan terkuat di dunia, melalui kepemilikannya atas pengembang video game “League of Legends” Riot Games, 40 persen kepemilikannya di pengembang video game Epic Games, dan investasi di lusinan studio game lainnya.
Seminggu sebelum pengumuman Ubisoft, Tencent telah mengakuisisi 16,25 persen saham di FormSoftware, pengembang video game asal Jepang.
Baca juga: Alibaba dan Tencent Kena Denda Gara-gara Praktik Monopoli
Guillemot meyakinkan karyawannya bahwa peningkatan saham Tencent di Ubisoft tidak akan mempengaruhi operasional perusahaan, menurut pesan internal yang diterima karyawan Ubisoft.
"Selanjutnya, penting untuk dicatat bahwa perjanjian ini tidak akan mempengaruhi pemerintahan kita. Tencent tidak mengambil kursi di dewan direksi Ubisoft atau Guillemot Brothers, atau terlibat dalam keputusan atau operasi sehari-hari kami,” tulis Guillemot dalam pesan tersebut.
CEO Ubisoft ini melanjutkan, peningkatan saham Tencent ke Ubisoft dapat meningkatkan dan memperlancar upaya perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya ke luar negeri.
Baca juga: Tencent Cloud Luncurkan Internet Data Center di Jakarta
Beberapa tahun terakhir menjadi masa-masa yang sulit bagi Ubisoft. Pada tahun 2020 karyawan Ubisoft membeberkan berbagai cerita mengenai tindak pelecehan seksual dan perilaku tidak senonoh selama bekerja di perusahaan itu.
Guillemot berjanji akan menerapkan perlindungan untuk melindungi karyawannya, yang disampaikan melalui pesan internal pada Juli 2020 lalu.
Sementara Tencent pada bulan Agustus lalu melaporkan penurunan pendapatan pertamanya dalam 23 tahun terakhir.
Raksasa teknologi ini mengalami penurunan pendapatan sebesar 3 persen secara keseluruhan dan penurunan 1 persen dalam pendapatan game.
Perusahaan asal China ini telah menghadapi ketatnya regulasi bermain video game di China, sehingga mendorong Tencent untuk mencari lebih banyak peluang di luar negeri.