TRIBUNNEWS.COM - Berikut penjelasan tentang doxing, yang disebut menimpa Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate.
Menkominfo Johnny G Plate dikabarkan menjadi korban doxing oleh hacker bernama Bjorka.
Lantas apa itu doxing?
Dikutip dari laman Kominfo, doxing adalah tindakan menyebarkan informasi pribadi orang lain tanpa izin pihak yang bersangkutan.
Doxing biasanya terjadi di media sosial dan dilakukan akun anonim.
Metode doxing digunakan guna memperoleh informasi termasuk mencari basis data yang tersedia untuk umum, meretas, hingga rekayasa sosial.
Baca juga: Fadli Zon Kritik Menkominfo Pakai Nomor Ponsel Amerika Usai Ramai Hacker Bjorka
Doxing berasal dari kata "dox", singkatan dari dokumen.
Doxing merupakan tindakan berbasis internet untuk meneliti dan menyebarluaskan informasi pribadi secara publik (termasuk data pribadi) terhadap seseorang individu atau organisasi.
Aktivitas mempublikasikan atau menyebarkan informasi pribadi orang lain dalam bentuk apa saja dan dalam situasi apa saja dengan memanfaatkan platform apapun, masuk ke dalam definisi doxing.
"Hadiah Ulang Tahun" Hacker Bjorka untuk Menkominfo
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Menkominfo Johnny G Plate diserang hacker Bjorka tepat di hari ulang tahunnya ke-66, Sabtu (10/9/2022).
Data pribadi Johnny G Plate diduga disebar, alias kena doxing, melalui akun Telegram.
Penyebaran informasi pribadi yang dilakukan oleh Hacker Bjorka tersebut bertepatan di hari ulang tahun ke-66 Johnny G Plate.
Bjorka melakukan penyebaran informasi pribadi Johnny G Plate dengan memberi ucapan ulang tahun melalui akun Telegram.
"Happy Birthday" tulis Hacker Bjorka di akun telegramnya.
Adapun informasi pribadi Johnny G Plate yang dibocorkan di antaranya, NIK, nomor telepon hingga alamat.
Baca juga: Erick Thohir Tak Marah Datanya Dibocorkan Hacker Bjorka, Singgung soal Peretas Kurang Diapresiasi
Selain memberikan ucapan untuk Johnny G Plate melalui akun Telegram, Bjorka juga mengucapkan melalui unggahan Twitter milik pribadinya @bjorkanism.
Sebagai informasi, Hacker Bjorka sebelumnya diduga meretas sejumlah dokumen milik Presiden Joko Widodo melalui laman BreachForums pada Jumat (9/9/2022)
Dokumen tersebut salah satunya berasal dari Badan Intelijen Negara (BIN).
"Berisi transaksi surat tahun 2019 - 2021 serta diokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia," tulisnya dalam laman Breached.to, dikutip dari Kompas.com.
Selain meretas beberapa dokumen pribadi milik Presiden Jokowi, Bjorka menjelaskan bahwa ia telah mengunggah dokumen sejumlah total 679.180 dengan ukuran 40 MB.
Ia menjelaskan dokumen tersebut semuanya telah dikompres dan ia diberi judul.
Adapun contoh dokumen yang telah diberi judul di antaranya, "Permohonan Dukungan Sarana dan Prasarana", "Surat Rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup" dan "Gladi Bersih dan Pelaksanaan Upacara Bendera pada Peringatan HUT ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019".
Tanggapan Johnny G Plate
Sementara itu dikutip dari Kompas.com, Johnny G Plate mengungkapkan data-data yang diretas Bjorka adalah data-data yang bersifat umum.
"Bukan data-data spesifik, dan bukan data-data yang ter-update, sebagian data-data yang lama," kata Johnny setelah rapat internal di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/9/2022).
Johnny menegaskan tim lintas kementerian dan lembaga akan berkoordinasi untuk menelaah kasus-kasus peretasan.
Johnny melanjutkan, pemerintah juga akan membentuk tim tanggap darurat yang terdiri dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Polri, Badan Intelijen Negara, serta Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN) untuk melakukan asesmen terkait pengelolaan data.
"Perlu ada emergency response team terkait untuk menjaga tata kelola data yang baik di Indonesia, untuk menjaga juga kepercayaan publik," ujarnya.
Akun Twitter Bjorka Kena Suspend
Sementara itu akun Twitter milik hacker Bjorka kembali di-suspend atau ditangguhkan pada Senin (12/9/2022).
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com pukul 15.56 WIB ketika diketikkan nama akun Bjorka yaitu @bjorxanism maka terdapat keterangan bahwa telah ditangguhkan.
"Account suspended. Twitter suspends accounts that violate the Twitter Rules," tulis Twitter.
Menanggapi hal itu, Bjorka pun mengungkapkan akan beristirahat setelah akunnya kembali ditangguhkan oleh Twitter.
Pernyataan itu dituliskannya di grup Telegram miliknya.
"Ya, akun Twitterku telah ditangguhkan kembali. Aku akan beristirahat sekarang. Sampai jumpa lagi dan cinta kalian semua," tulisnya.
Baca juga: Polri Tunggu Laporan soal Dugaan Adanya Kebocoran Data oleh Hacker Bjorka
Namun, pada tulisan selanjutnya, Bjorka menyebut dirinya tidak akan beristirahat dalam waktu yang lama.
"Jangan khawatir, ini (istirahat) tidak akan membutuhkan waktu yang terlalu lama," katanya.
Sebelumnya pada Minggu (11/9/2022), akun Twitter Bjorka yang lain bernama @bjorkanism juga telah ditangguhkan.
Adapun selain Menkominfo Johnny G Plate, Bjorka juga sempat menyebarkan data pribadi milik pejabat publik.
Seperti Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Mendagri Tito Karnavian, hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Bjorka juga sempat menegur Menteri BUMN Erick Tohir dan Ketua DPR RI Puan Maharani.
Bahkan, Bjorka juga sempat menyinggung kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir dengan mengklaim pelakunya adalah Muchdi Purwoprandjono yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya.
Tips Terhindar dari Doxing
Sementara itu dikutip dari Diskominfo Bandung, berikut tips untuk melindungi data pribadi dari doxing :
- Ubah akun media sosial menjadi privat
- Hapus akun medsos yang tidak terpakai
- Jangan mengunggah informasi pribadi
- Meminimalisir pemakaian fitur lokasi pada postingan
- Mengubah kata sandi akun secara berkala
- Mengaktifkan fitur 2 step authentication
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Farrah Putri, Yohanes Listyo Poerwoto) (Kompas.com/Dian Erika Nugraheny, Ardito Ramadhan)