News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kemenkominfo Genjot Peningkatan Literasi Digital ke Pelajar dan Guru

Penulis: Erik S
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Sumatera bagi para guru dan siswa di Kota Medan, Sumatera Utara.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi gelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Sumatera bagi para guru dan siswa di Kota Medan, Sumatera Utara.

Kegiatan yang dilaksanakan secara webinar ini berlangsung Selasa 20 September 2022 yang dimulai pukul 09.00 –11.00 WIB dengan peserta sebanyak 5.683 orang.

Program literasi digital #Makin Cakap Digital ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.

Baca juga: Literasi Digital Memacu Individu Untuk Beralih Dari Konsumen Yang Pasif Menjadi Produsen Yang Aktif

Berdasarkan laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta jiwa pada awal 2021, atau meningkat 15,5 persen dibandingkan awal tahun sebelumnya.

Itu merupakan 73,7 persen dari total populasi Indonesia.

Kemenkominfo pun merespons hal itu dengan program literasi digital nasional dengan tema webinar kali ini yakni “Cakap Digital Dengan Bijak Bermain Game.”

Kegiatan ini menyuguhkan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani Pengerapan dalam sambutannya memaparkan resiko dari masifnya penggunaan internet di Indonesia yang membawa serta resiko seperti penipuan online, hoax, cyber bullying, dan konten-konten negatif lainnya.

Oleh karena itu peningkatan penggunaan teknologi perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni.

“Saat ini indeks literasi digital masyarakat Indonesia masih berada pada angka 3,49 dari skala 5. Yang artinya masih di kategori sedang, belum mencapai kategori baik. Angka ini perlu terus kita tingkatkan dan menjadi tugas kita bersama untuk membekali masyarakat kita dengan kemampuan literasi digital agar selalu siap mengawal percepatan transformasi digital nasional,” ujar Semuel Abrijani Pengerapan dalam keterangannya, Jumat (23/9/2022)

Sedangkan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Jhonny G. Plate dalam kesempatan itu menyatakan , pandemi telah mendorong inovasi dan digitalisasi sektor pendidikan melalui penggunaan perangkat teknologi digital dan internet selama pembelajaran jarak jauh atau PJJ diterapkan.

Pihaknya pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama berpartisipasi aktif dalam kegiatan literasi digital.

“Program literasi digital nasional ini akan terus dilaksanakan untuk dapat menjangkau seluruh masyarakat Indonesia hingga ke berbagai pelosok negeri tanpa terkecuali. Hal ini perlu dilakukan karena kita tidak boleh meninggalkan seorang pun untuk merasakan manfaat dari agenda transformasi digital nasional. Mari bersama-sama berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan literasi digital menuju Indonesia terkoneksi, makin digital, makin maju,” ujar Jhonny G Plate.

Dalam webinar tersebut, tampil sebagai narasumber pertama yakni Dinas Pendidikan Kota Medan, Bambang Sudewo, membawakan materi Etika Digital.

Baca juga: Tingkatkan Layanan kepada Masyarakat, ASN Dituntut Memiliki Kemampuan Literasi Digital

Ia menyebut jika bermedia digital bukan hanya milik pribadi namun juga merupakan milik dunia, lantaran penggunaan media sosial adalah interaksi antar media dan berkomunikasi bukan hanya dengan 1-2 orang.

“Hal hal yang harus kita jaga dalam bermedia digital adalah akseslah informasi sesuai dengan platform digital. Memproduksi dan mendistribusikan informasi di platform digital, batasi dalam berpartisipasi membangun relasi sosial dengan tetap menetapkan netiket,” kata Bambang.

Tampil sebagai narasumber kedua, Muhammad Iqbal yang merupakan Ilustrator dan Comic Art membawakan materi Kecakapan Digital.

Ia menyebut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bermain game adalah usia, rating game, privasi, pola interaksi, pola pembayaran serta kesehatan fisik dan mental anak atau pengguna. Ia pun menyarankan beberapa aplikasi game bagi anak seperti cbeebies, lego, amazing animals, pbs kids, serta games seperti simulator kemudi bus.

“Bermain game digital adalah aktivitas yang bermanfaat selama dilakukan tanpa melampaui batas. Peranan teknologi dan orang tua sangat penting dalam psikolog anak. Orang tua harus membangun tanggung jawab dalam konsekuensi yang akan diterima oleh anak apabila orang tua teledor dalam mengawasi anak dalam berinternet,”jelasnya pula.

Pemateri terakhir adalah Nadyaps, seorang konten kreator dan juga Key Opinion Leader.

Membawakan materi Budaya Digital, Nadyaps menekankan para peserta ini jika mewujudkan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai panduan karakter dalam beraktivitas di ruang digital.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini