Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) meresmikan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) di Dusun Lengkok Dalam, Desa Selong Belanak, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Rabu (5/10/2022).
Direktur Infrastruktur Bakti Kominfo, Bambang Nugroho mengatakan kehadiran BTS ini untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur dan ekosistem teknologi, informasi dan komunikasi di wilayah 3T (terdepan, tertinggal, terluar).
“Ini bagian dari destinasi wisata super prioritas, waktu kita bangun Mandalika, kita dukung supaya bisa sarana akses internet,” kata Bambang Nugroho kepada wartawan, Rabu (5/10/2022).
Baca juga: Warga Desa 3T Kini Bisa Akses Internet 4G, Caranya Tinggal Ajukan Usul kepada Bakti Kominfo
Bambang menambahkan, BTS di desa ini dibangun setinggi 32 meter dan menggunakan listrik yang diproduksi dari solar panel.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa BTS yang menggunakan frekuensi 900 mhz ini mampu mencakup area 1 kilometer untuk kawasan berbukit seperti di dusun Lengkok Dalam ini.
Kata Bambang, pembangunan BTS di NTB ini secara keseluruhan akan mencapai berada di 107 wilayah. Adapun saat ini ada 55 lokasi lama dan 52 lainnya berada di lokasi baru.
Ia mengatakan, dalam proses pembangunannya, BTS ini sempat terhalang pandemi Covid-19. Padahal mulanya, pembangunan BTS ditargetkan selesai pada 2021.
Selain itu, faktor geografis wilayah Kepulauan Indonesia sangat luas hingga faktor keamanan terutama di wilayah Papua menjadi tantangan bagi Bakti Kominfo menyelesaikan program pembangunan BTS ini.
“Sehingga terget pembangunan tentunya tidak mudah kita capai. Karena juga jumlahnya juga cukup masif sehingga (terdapat) kendala-kendala geografis, demografi. Dan kita akan kejar sampai 2024 itu,” tuturnya.
Bersamaan, Kepala Dusun Lengkok Dalam, Rajab mengapresiasi dan berterima kasih kepada segenap jajaran Bakti Kominfo yang telah mendorong akses infrastruktur dan ekosistem teknologi, informasi di wilayahnya.
Bahkan ia mengatakan, dengan kehadiran BTS ini, warga Dusun Lengkok Dalam merasa merdeka. Sebab mereka semakin terbuka dalam mengakses informasi.
“Kalau dulu begini ceritanya, kalau ditelfon sama teman di luar, kalau enggak nyambung hape-nya, cari aja ke rumahnya. Pak Kadus ada di rumah,” katanya.
Adapun kehadiran BTS baru ini, total BTS yang sudah beroperasi di seluruh Indonesia mencapai 4.321 buah.
Diketahui, sebelum 2020, jumlah BTS 4G Bakti yang di bangun Bakti selama 6 tahun hanya sekitar 1682 BTS 4G Bakti.
Artinya, rata-rata pertahun sekitar 200 – 300 lokasi. Kalau dengan kecepatan yang lalu, untuk 2.555 BTS 4G Bakti bisa mencapai 5-8 tahun.