News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Sukses UMKM Desa Sukarara Lombok Manfaatkan Ekosistem Digital Lewat Pelatihan Bakti Kominfo

Penulis: Naufal Lanten
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur LTI untuk Pemerintah dan Masyarakat BAKTI, Danny Januar bersama jajaran BAKTI Kominfo dan Pelaku UMKM di Desa di Desa Sukarara, Lombok Tengah, NTB, Rabu (5/10/2022).

Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten

TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Pemerintah terus mendorong perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Satu di antara sederet langkah dorongan itu diberikan dengan pemanfaatan teknologi informasi dan telekomunikasi di semua daerah di Indonesia, tak terkecuali di wilayah terdepan, tertinggal dan terluar atau 3T.

Itu pula sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan pada saat rapat kabinet terbatas tanggal 3 Agustus 2020, yang salah satunya adalah untuk segera melakukan percepatan perluasan akses infrastruktur digital dan penyediaan layanan internet.

Baca juga: Bakti Kominfo Resmikan BTS, Warga Desa Selong Belanak Lombok Kini Mudah Akses Internet

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menindaklanjuti dengan melaksanakan perencanaan program pembangunan BTS 4G Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) di lokasi-lokasi yang belum terlayani dengan sinyal 4G.

Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menilai kehadiran BTS 4G berperanan penting bukan hanya memberikan dampak pada inklusivitas, namun juga multiplier effect pada variabel-variabel ekonomi lainnya.

Salah satu wilayah yang didukung program pelatihan berbasis internet ini adalah Desa Sukarara, Lombok Timur. Di sini, dari sejak sebelum pandemi, yakni 2019, BAKTI memulai programnya.

Adapun upaya BAKTI tidak terbatas pada membangun infrasruktur fisik maupun SDM, namun juga turut melakukan penguatan ekosistem digital untuk membangkitkan ekonomi daerah dan memaksimalkan aspek positif dari hadirnya Akses Internet dan BTS di wilayah tersebut.

Itu dilakukan dengan mengimplementasikan 44 inisiatif ekosistem digital secara akumulatif sejak tahun 2018 yang mencakup 4 sektor yaitu pendidikan dan literasi digital, pariwisata, UMKM serta layanan kesehatan dan pemerintahan.

Baca juga: Pengguna Internet Aktif di Indonesia Capai 204,7 Juta Jiwa Pada Awal 2022

Direktur LTI untuk Pemerintah dan Masyarakat BAKTI, Danny Januar mengatakan pelaksanaan pengembangan ekosistem digital yang dilaksanakan BAKTI bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur telekomunikasi yang telah dibangun.

"Tugas pokok BAKTI selain menghadirkan infrastruktur di daerah nonkomersil juga didorong menghadikan ekosistem digital,” kata DJ, sapaan akrabnya di Desa Sukarara, Lombok Tengah, NTB, Rabu (5/10/2022).

Menurut dia,secara umum ekosistem digital merupakan upaya menghadirkan inovasi dan solusi dengan kehadiran infrastruktur telekomunikasi sehingga bisa memberi dampak bagi teman-teman di daerah nonkomersil.

“Nah di sini (Desa Sukarara) kami lihat banyak potensi dan perlu didorong," ujarnya.

Infrastruktur digital di Desa Sukarara mulai berjalan optimal sejak BAKTI Kominfo menghadirkan dua akses layanan digital di Kantor Desa Sukarara dan salah satu pondok pesantren di wilayah itu. 

Adapun pelatihan yang dilakukan tidak hanya mencakup dasar mengakses internet tapi juga bagaimana memanfaatkan internet dengan seoptimal mungkin. 

Misalnya untuk para pelaku UMKM, Bakti Kominfo mengajarkan ilmu marketing digital untuk berjualan di media sosial maupun platform-platform e-commerce.

Baca juga: Bakti Kominfo Resmikan BTS, Warga Desa Selong Belanak Lombok Kini Mudah Akses Internet

Cerita Pelaku UMKM Sukses Ikut Program Pelatihan BAKTI Kominfo

Seorang perajin tenun, Satria yang juga pelaku UMKM turut merasakan manfaat dari pelatihan tersebut.

Ia mengatakan, sejak memahami penggunaan media sosial untuk menjajakan kain tenunnya, kini tak lagi mengandalkan satu jalur penjualan secara langsung di desanya saja.

Melainkan bisa juga berjualan ke luar negeri memanfaatkan jalur daring. 

"Saya itu tidak pernah bersekolah, tidak merasakan namanya SD sampai SMA. Tapi berkat BAKTI saya menjadi paham memanfaatkan media sosial untuk berjualan,” kata Satria. 

“Kalau bisa pelatihan seperti ini ditambah lagi untuk menjangkau pengrajin tenun lainnya di Desa Sukarara," ujarnya menambahkan.

Sejak mengenal pemasaran digital dan memanfaatkan akses internet, lanjut dia,  kini produk tenunnya telah mencapai konsumen tidak hanya di skala nasional tapi juga ke luar negeri seperti Thailand dan Malaysia.

Baca juga: Dirjen Aptika Kominfo: Indeks Literasi Digital Indonesia Perlu Ditingkatkan

Pelaku UMKM lainnya turut merasakan manfaat BAKTI Kominfo, adalah Yosi. Ia menjual produk makanan bernama Ombak Food.

Ibu rumah tangga ini merasa terbantu dengan program pelatihan dari BAKTI Kominfo. Sehingga bisa menjadi talenta digital yang memanfaatkan secara optimal layanan internet yang telah tersedia di desanya. 

Bahkan, dia mendapat lebih banyak pelanggan untuk membeli camilan besutannya dengan memanfaatkan fitur "Geotagging" untuk gerainya di Desa Sukarara. 

"Kami memaksimalkan betul soal WA business, lalu ada Instagram business, ada juga Google Business yang membantu wisatawan dari luar daerah berkunjung ke lokasi usaha kami. Terbukti hingga sekarang banyak wisatawan dari luar yang berkunjung," ujar Yosi. 

Dengan sederet kisah sukses pelaku UMKM yang dihasilkan dari program pelatihan talenta digital, BAKTI Kominfo pun kini menargetkan lebih banyak pelatihan-pelatihan sejenis.

Pelatihan itu khususnya dilakukan di tempat-tempat lainnya terutama kawasan 3T sehingga percepatan transformasi digital nasional dapat segera terwujud.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini