Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Meta akan mengnhentikan layanan newsletter yang dikenal dengan nama Bulletin mulai 2023 mendatang karena gagal bersaing dengan layanan newsletter lainnya.
Hal tersebut yang membuat Bulletin kurang diminati oleh pengguna dan menurun popularitasnya.
Diluncurkan pada 2021 lalu, platform newsletter yang digagas Meta sekilas mirip seperti platform Substack yang memungkinkan pengguna untuk membaca tulisan atau artikel dari penulis-penulis papan atas termasuk Malcolm Gladwell, Tan France, dan Malala Yousafzai.
Selain menampilkan konten gratis pengguna juga dapat berlangganan, sehingga para penulis bisa mendapat pundi – pundi cuan melalui bayaran atas buletin yang mereka berikan.
“Buletin telah memungkinkan kami untuk belajar tentang hubungan antara Kreator dan audiens mereka dan bagaimana mendukung mereka dengan lebih baik dalam membangun komunitas mereka di Facebook,” ujar Morgan White juru bicara Meta.
Baca juga: Meta Izinkan Pengguna Pamerkan Koleksi NFT Lewat Postingan di Instagram dan Facebook
Sebelum kehilangan popularitas, platform besutan Meta ini sepanjang tahun 2021 telah mempublikan 115 artikel yang diberikan secara gratis melalui email kepada lebih dari 1.000 pembaca.
Namun lambat laun jumlah pembaca Bulletin mengalami penurunan, hingga membuat pendapatan para kreator menyusut.
Hal tersebut tentunya tidak sejalan dengan visi misi dari layanan tersebut, sebab tujuan Meta menciptakan Bulletin lantaran ingin memberdayakan dan membantu bisnis para penulis agar dapat berkembang.
Baca juga: Meta Pamer Headset VR Baru di Acara Connect Conference 11 Oktober Mendatang
Meski layanan ini akan ditutup, namun Meta mengungkapkan tidak akan menelantarkan para penulisnya begitu saja.
White mengatakan bahwa perusahaannya tetap berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan kreator dengan memberikan laba dari biaya berlangganan hingga platform ditutup pada awal 2023.
“Sementara produk di luar platform ini sendiri akan berakhir, kami tetap berkomitmen untuk mendukung kesuksesan dan pertumbuhan Kreator ini dan lainnya di platform kami.” jelas White, dikutip dari TechCrunch.
Baca juga: Serius Garap Dunia Virtual, Meta Teken Kontrak Pembelian Chip Dengan Qualcomm
Usai menutup Bulletin, Meta dikabarkan mulai memfokuskan diri untuk meningkatkan sejumlah fitur dan layanan pada platform Instagram agar dapat mengejar saingannya yakni TikTok.
Bahkan untuk mendukung rencana ini raksasa milik Mark Zuckerberg turut menyetop proses perekrutan dan memangkas jumlah karyawannya guna memangkas biaya anggaran sehingga Meta dapat meningkatkan operasional platform Instagram .