Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Netflix Inc melaporkan peningkatan jumlah pelanggan dalam skala global sebanyak 2,4 juta pengguna selama kuartal ketiga 2022.
Lonjakan tersebut terjadi setelah periode sebelumnya layanan video streaming ini kehilangan lebih dari 200.000 pelanggan.
"Terimakasih, kita sudah selesai dengan kuartal yang menyusut," kata Co-CEO Netflix, Reed Hastings.
Lonjakan ini mulai terjadi usai Netflix berkomitmen untuk memproduksi sejumlah program asli dan merilis beberapa film terpopuler seperti "Stranger Things" musim keempat, "The Grey Man" dan "Purple Hearts".
Baca juga: Rekomendasi Drama Korea Romantis tentang CEO yang Bikin Baper, Versi Netflix
Strategi itu yang kemudian membuat popularitas dari layanan Netflix meningkat hingga dapat menarik 2,4 juta perhatian pengguna baru untuk berlangganan pada layanan streaming video ini, angka tersebut meningkat dua kali lipat dari perkiraan Wall Street yang mulanya diprediksi hanya sekitar 1,09 juta pelanggan.
Dengan adanya penambahan ini Netflix kini memiliki 223,1 juta pelanggan di seluruh dunia.
Tak hanya itu peningkatan pengguna juga membuat jumlah pendapatan kuartal Netflix meningkat 6 persen dari tahun sebelumnya, menjadi 7,9 miliar dolar AS.
Sementara untuk pasar saham Netflix mencatatkan peningkatan pertumbuhan dengan melonjak sebanyak 14 persen pada perdagangan Selasa (18/10/2022)
Peningkatan ini diproyeksikan akan terus meningkat pada kuartal selanjutnya, terlebih di bulan November mendatang Netflix akan menghadirkan strategi iklan pada paket streaming murah yang disebut dengan Basic with Ads.
"Netflix telah mencetak angka-angka mengesankan, namun pertumbuhan perusahaan yang masih jauh dari selesai," kata analis Investing.com Haris Anwar
Mesti tidak semua negara akan mendapatkan fitur baru ini, namun dengan paket baru tersebut pelanggan di Amerika Serikat (AS), Brasil, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Korea, Meksiko, Spanyol, dan Inggris hanya perlu membayarkan biaya langganan sebesar 6,99 dolar atau sekitar Rp 108.321 per bulan, dengan satuan kurs 15.496.
Harga langganan ini sedikit lebih murah ketimbang paket Basic yang ditawarkan dengan harga sekitar 7,74 dolar AS atau Rp 120.000.
Dengan menjalankan strategi tersebut Hastings memperkirakan bahwa streaming miliknya dapat memikat 4,5 juta pelanggan baru pada kuartal keempat.
Mengungguli para pesaingnya di industri layanan streaming, seperti Walt Disney Co yang justru dilaporkan telah merugi lebih dari 10 miliar dolar AS selama 2022.