Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA - Raksasa teknologi Meta Platforms Inc mengatakan telah memperbaiki masalah yang menyebabkan WhatsApp down atau mengalami error.
Layanan WhatsApp mengalami error pada siang ini, Selasa (25/10/2022), dan banyak pengguna aplikasi perpesanan milik Meta mengeluhkan tidak bisa mengirim pesan di grup WhatsApp dan chat personal hanya centang satu.
“Kami tahu orang-orang mengalami kesulitan mengirim pesan di WhatsApp hari ini. Kami telah memperbaiki masalah ini dan meminta maaf atas ketidaknyamanan ini,” kata juru bicara Meta dalam sebuah pernyataan, yang dikutip dari Bloomberg.
Meta tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai apa yang menyebabkan gangguan tersebut. Hampir 70.000 pengguna WhatsApp melaporkan gangguan termasuk tidak dapat mengirim pesan atau terhubung ke server, menurut data dari Down Detector.
Baca juga: Aplikasi WhatsApp Sudah Stabil dan Bisa Kirim Pesan Setelah Error Lebih dari Satu Jam
Pengguna di seluruh dunia, termasuk di Inggris, India, Uni Emirat Arab, dan Hong Kong melaporkan gangguan pada aplikasi WhatsApp, meskipun beberapa melaporkan pemulihan layanan terjadi pada pukul 08:50 GMT.
Tagar #whatsappdown bahkan berhasil masuk ke trending topic Twitter di seluruh dunia hari ini.
WhatsApp pernah mengalami gangguan serupa sekitar setahun yang lalu, yang menyebabkan pesaingnya seperti Signal dan Telegram meraup banyak pengguna.
Meta tercatat mengalami pemadaman yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tahun lalu. Pemadaman itu mempengaruhi platform media sosial terkemuka termasuk Facebook, Instagram, WhatsApp dan Messenger.
Durasi dan skala gangguan pada empat layanan yang memiliki pengguna hingga miliaran orang itu menyebabkan insiden besar yang digambarkan Down Detector sebagai "salah satu yang terbesar yang pernah diamati".
Melansir dari The Guardian, pada saat itu Meta mengakui bahwa insiden tersebut terjadi karena kesalahan dari pihaknya dan bukan masalah teknis.
WhatsApp merupakan layanan perpesanan gratis dengan jumlah pengguna pada Februari 2020 mencapai dua miliar orang di seluruh dunia. Layanan perpesanan ini menjadi salah satu aplikasi paling populer saat ini.