TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Miliarder kondang Elon Musk resmi menyelesaikan kesepakatan akuisisi Twitter dengan membayarkan tagihan sebesar 44 miliar dolar AS atau Rp 682 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.515 pada Jumat (28/10/2022).

Dikutip dari Business Insider penyelesaian kesepakatan akuisisi dilakukan sehari sebelum tenggat waktu yang ditetapkan pengadilan, tepatnya pada Kamis (27/10/2022) malam.

Dengan pembelian tersebut kini platform media sosial Twitter resmi jatuh ke tangan Musk. Rencana akuisisi sebelumnya telah digagas Elon Musk sejak awal Januari lalu.

Untuk mempercepat kesepakatan ini Elon Musk melakukan pembelian saham sebesar 5 persen pada pertengahan Maret hingga akhirnya pada April 2022 Musk berhasil menjadi pemegang saham terbesar di Twitter.

Namun secara mengejutkan pada pertengahan Mei Musk memutuskan untuk membatalkan rencana pembelian karena perusahaan media sosial itu tidak menyertakan informasi terkait akun palsu atau spam di platform.

Alasan tersebut lantas membuat para dewan Twitter meradang hingga mereka melayangkan gugatan kepada Musk di pengadilan Delaware, Amerika Serikat (AS).

Perselisihan panas tersebut berlangsung panjang sampai akhirnya pada awal Oktober kemarin Musk sepakat untuk menghidupkan rencana pengambilalihan perusahaan, dengan syarat bahwa proses hukum dihentikan sementara.

Baca juga: Elon Musk Langsung Pecat Eksekutif Twitter Usai Selesaikan Akuisisi

Meski sejumlah analis menilai langkah akuisisi akan berdampak langsung terhadap operasional Twitter, lantaran cara pandang Elon Musk selama ini selalu bertentangan dengan visi media sosial ini.

Namun hal tersebut tak lantas membuat Musk mundur, pihaknya justru menyatakan bahwa akan tetap memastikan pelonggaran kebijakan sehingga Twitter bisa menjadi jejaring media sosial yang mendukung kebebasan berbicara.

Elon Musk juga mengungkap rencana untuk memulihkan beberapa akun profil tinggi yang sempat di-ban karena melanggar aturan.

Baca juga: Orang Terkaya Dunia Elon Musk Kunjungi Markas Twitter Sambil Bawa Wastafel

“Alasan saya mengakuisisi Twitter adalah karena penting bagi masa depan peradaban untuk memiliki alun-alun kota digital yang sama, di mana berbagai keyakinan dapat diperdebatkan secara sehat, tanpa menggunakan kekerasan,” jelas Musk.

Usai resmi melakukan akuisisi Musk dilaporkan mengubah bio akun Twitternya dari @elonmusk, menjadi "Chief Tweet". 

Dia juga turut memberhentikan CEO Twitter Parag Agrawal, Pimpinan Finansial atau CFO Ned Segal serta Pimpinan Legal dan Kebijakan Vijaya Gadde.

Baik Musk hingga hak Twitter belum memberikan penjelasan resmi terkait hal tersebut. Namun menurut informasi yang beredar, aksi pemecatan ini merupakan awal dari langkah Musk yang ingin memangkas 75 persen staf.