TRIBUNNEWS.COM - Mengenal media sosial baru Bluesky yang diharapkan menjadi pengganti Twitter.
Bluesky merupakan aplikasi media sosial terbaru milik mantan CEO Twitter, Jack Dorsey.
Aplikasi Bluesky diharapkan Jack Dorsey menjadi alternatif baru sebagai pengganti Twitter yang sekarang dimiliki oleh Elon Musk.
Saat ini Bluesky diketahui merupakan aplikasi terdesentralisasi baru yang dalam pengujian beta.
Dikutip dari laman news18.com, banyak pendekatan atau pengguna daring yang menanti kehadiran Bluesky.
Berdasarkan keterangan pihak Bluesky, mereka akan segera meluncurkan aplikasi itu secara bertahap.
Baca juga: Cara Cek Tagihan Listrik Secara Online Lewat HP, Akses web.pln.co.id atau Aplikasi PLN Mobile
Mereka akan meluncurkannya sebelum pergi dari aplikasi Twitter.
Hal itu diungkapkan Bluesky dalam tweetnya pada 21 Oktober 2022 lalu.
Pihak Bluesky juga menuliskan bahwa dalam dua hari terakhir hingga tweet tersebut diposting, telah ada 30 ribu pengguna daring yang menjadi daftar tunggu aplikasi tersebut.
Antusias pengguna daring tersebut, bagi Bluesky sangat luarbiasa, mereka juga mengucapkan terima kasih dan berjanji untuk segera meluncurkannya.
Baca juga: PLN Jalankan Tiga Aplikasi Anyar Dukung Transformasi Digital
Mengembangkan AT Protocol
Konsep dasar jaringan yang dikembangkan oleh Bluesky untuk memungkinkan banyaknya aplikasi sosial yang akan datang adalah AT Protocol.
Saat ini, aplikasi Bluesky sedang dalam tahap pengujian beta dan menyempurnakan AT Protocol.
"Protokol AT adalah jaringan sosial federasi baru. Ini mengintegrasikan ide-ide dari teknologi terdesentralisasi terbaru ke dalam jaringan yang sederhana, cepat, dan terbuka," tambah Bluesky.
Pada dasarnya, platform baru Dorsey ini akan menjadi pesaing baru bagi setiap perusahaan yang bertujuan untuk memiliki dasar-dasar yang membuat media sosial seperti sekarang ini.
Bluesky mengatakan identitas online seseorang tidak boleh dimiliki oleh perusahaan tanpa akuntabilitas kepada penggunanya.
Tersedianya Protokol AT, penggunannya dapat memindahkan akunnya dari satu perangkat ke perangkat lainnya, tanpa kehilangan data atau grafik sosial.
Jack Dorsey membuat Bluesky bertujuan untuk menstabilkan media sosial secara keseluruhan dengan memperluas jaringan ke beberapa aplikasi lain daripada memadatkannya menjadi satu.
Model aplikasi Bluesky adalah terbuka untuk percakapan publik.
Baca juga: Bawaslu Klaim Aplikasi SiGapLapor Bisa Digunakan Warga Indonesia di Luar Negeri
Dikukitp dari laman wionews.com, dalam sebuah siaran pers Bluesky, saat ini sedang mengembangkan Protokol AT yang merupakan jaringan sosial gabungan yang dijalankan oleh beberapa situs.
Bluesky sebenarnya telah didirikan pada 2019.
Sebelumnya Bluesky digunakan untuk membantu mengembangkan konsep desentralisasi aplikasi seperti Twitter sebagai raksasa media sosial di dunia.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)