Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Apple Inc tengah merencanakan pemangkasan produksi ponsel seri terbaru yakni iPhone 14 Pro dan Iphone Pro Max sebanyak 30 persen atau sekitar 3 juta unit, setelah pabrik utamanya di Zhengzhou China terdampak pembatasan wilayah akibat kebijakan lockdown Covid-19.
Kebijakan lockdown atau pengetatan wilayah yang diterapkan pemerintah China sengaja diterapkan untuk menekan penyebaran Covid-19 yang selama sepekan ini mengganas, hingga melebihi 3.837 kasus positif.
Namun imbas dari pengetatan tersebut membuat sejumlah aktivitas produksi di kawasan negeri panda menjadi terhambat, salah satunya pabrik Foxconn di Zhengzhou China.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,72 Persen, Tinggalkan China, Amerika Hingga Singapura
“Kami sekarang memperkirakan pengiriman iPhone 14 Pro dan iPhone 14 Pro Max lebih rendah dari yang kami perkirakan sebelumnya," kata laporan Apple.
Sebelum pemerintah setempat memberlakukan kebijakan pengetatan wilayah, produksi Apple di sepanjang kuartal kedua dilaporkan mencatatkan keuntungan sebesar 42,6 miliar dolar AS usai mengeluarkan 90 juta unit iPhone 14 series.
Namun setelah pemerintah mulai menerapkan lockdown kini produksi dari iPhone 14 series di bulan November dipangkas menjadi 87 juta unit, seperti yang dilansir dari Bloomberg. Pemangkasan ini terjadi setelah ratusan karyawan pabrik Foxconn di Zhengzhou meninggalkan lokasi produksi karena khawatir akan terdampak pengekang penyebaran Covid-19.
Mengingat sebelumnya para pekerja diwajibkan untuk makan di kamar dan mereka dilarang keluar dari kawasan pabrik Zhengzhou, kondisi ini kian diperparah lantaran pengiriman chip dan bahan baku lainnya ikut mengalami penundaan imbas dari pembatasan wilayah, hal tersebut lantas membuat produksi Apple mengalami kendala produksi selama beberapa minggu kedepan.
“Fasilitas saat ini beroperasi dengan kapasitas yang berkurang secara signifikan. Pelanggan akan mengalami waktu tunggu yang lebih lama untuk menerima produk baru mereka," kata produsen iPhone.
Baca juga: Pengiriman iPhone 14 Diperkirakan Merosot, Imbas Pembatasan Covid-19 di China
Foxconn Taiwan, yang merupakan pemasok terbesar Apple pada awal pekan lalu telah memberikan sinyal pada para investor terkait penurunan prospek kuartal keempat, munculnya sinyal negatif ini bahkan mendorong munculnya penurunan saham Apple selama lima hari berturut-turut.