Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – CEO baru Twitter Inc, Elon Musk mengumumkan kebijakan baru melarang bekerja jarak jauh atau work from home (WFH) serta mewajibkan semua karyawannya untuk melakukan kerja di kantor setidaknya 40 jam per minggu.
Dengan kebijakan baru ini nantinya semua karyawan Twitter diharuskan untuk bekerja di kantor, setelah beberapa minggu terakhir para pegawai platform berlogo burung biru itu melakukan WFH akibat melonjaknya kasus penyebaran Covid -19 di sejumlah wilayah.
“Perubahan haluan Twitter akan membutuhkan kerja yang intens. Pekerjaan jarak jauh tidak akan lagi diizinkan dan karyawan diharapkan berada di kantor 40 jam per minggu, dengan pengecualian tertentu.” jelas Musk yang dikutip Bloomberg.
Pengumuman tersebut disampaikan Elon Musk melalui pesan email untuk semua karyawan Twitter, pada Rabu (9/11/2022).
Kebijakan baru tersebut diambil Musk untuk mempercepat kinerja Twitter dalam meluncurkan inovasi - inovasi canggih yang baru.
Meski kebijakan yang diambil Musk mendapat banyak respon negatif dari para karyawan dan investor, namun hal tersebut tak menggoyahkan rencana miliarder kondang ini.
Baca juga: Pengguna Twitter Ramai-ramai Kabur ke Aplikasi Mastodon, Unduhan Melonjak 1 Juta
Menurut Musk, cara yang diterapkannya dapat meningkatkan kinerja Twitter sehingga perusahaan dapat mempercepat peluncuran inovasi baru.
Salah satunya yakni peluncuran pembaruan baru di fitur centang biru, yang beberapa hari lalu sempat mengalami kenaikkan biaya sewa.
Baca juga: Petinggi Twitter Sebut Ada Skema Verifikasi Baru, Bakal Ada Tiga Jenis Akun, Apa Saja?
Musk menilai cara ini setidaknya dapat mendorong pendapatan Twitter, yang kini tengah mengalami penurunan pendapatan iklan secara drastis pasca diambil alih Musk .
“Selama beberapa hari kedepan, prioritas utama mutlak adalah menemukan dan menangguhkan bot/troll/spam yang terverifikasi,” tulis Elon dalam email terpisah.
Baca juga: Usai Beli Twitter, Elon Musk Jual Saham Tesla Senilai 3,95 Miliar Dolar AS
Selain memberlakukan kerja 40 jam per minggu, Musk dikabarkan juga turut menghilangkan "hari istirahat" bagi semua staf Twitter yang ada di seluruh penjuru dunia.
Perubahan ini menandakan bahwa Elon Musk ingin segera mengubah budaya kerja Twitter yang lama, dimana pada awal pandemi lalu para dewan Twitter memperkenalkan hari libur bulanan bagi karyawan.