News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengguna Twitter Ramai-ramai Kabur ke Aplikasi Mastodon, Unduhan Melonjak 1 Juta

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pengguna Twitter berbondong-bondong pindah ke aplikasi Mastodon.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Pasca diakuisisi Elon Musk, sejumlah pengguna Twitter dilaporkan mulai bermigrasi ke platform alternatif seperti Mastodon.

Perpindahan tersebut bahkan membuat aplikasi buatan Jerman ini mengalami lonjakan pengguna hingga tembus 1 juta unduhan.

Dalam sebuah unggahan, CEO and lead developer Mastodon, Eugen Rochko, mengklaim bahwa jumlah pengguna meningkat sekitar 60 sampai 80 akun per jam, hingga Mastodon memiliki 500.000 pengguna aktif pada 27 Oktober 2022.

Jumlah pengguna baru tersebut kian bertambah dan membuat Mastodon mengalami kenaikan 1 juta pengguna aktif bulanan (monthly active user) per Senin 7 November 2022.

Kenaikan ini adalah yang tertinggi yang pernah diraih Mastodon sejak platform ini diluncurkan enam tahun silam.

"Hai, jadi, kami mencapai 1.028.362 pengguna aktif bulanan di seluruh jaringan hari ini. 1.124 server Mastodon baru sejak 27 Oktober, dan 489.003 pengguna baru.Lumayan keren," ujar cuitan Eugen Rochko, CEO Mastodon, di akun Mastodon @Gargron.

Tak hanya masyarakat umum bahkan sejumlah bintang dunia juga turut bermigrasi ke platform ini diantaranya komedian Kathy Griffin, hingga jurnalis kondang Molly Jong-Fast.

Diluncurkan pada 2016 silam oleh Mastodon gGmbH, sebuah organisasi nirlaba Jerman yang dipimpin oleh Rochko.

Baca juga: Mengenal Mastodon, Media Sosial Mirip Twitter yang Penggunanya Melonjak setelah Akuisisi Elon Musk

Tampilan Mastodon sekilas mirip dengan Twitter, dimana Mastodon menghadirkan linimasa, explore, serta trending topic.

Mastodon juga menambahkan beberapa fitur lain yang serupa dengan Twitter diantaranya fitur reply (balas), retweet, bookmark, like, favorite, hashtag (tagar), serta follow (mengikuti).

Kemiripan ini lantas membuat banyak pengguna menyebut Mastodon sebagai tiruan dari platform sosial media berlogo burung biru itu.

Baca juga: Setelah Elon Musk Akuisisi Twitter, Para Pengguna Pindah ke Mastodon, Apa Itu?

Meski mirip, namun bila dilihat lebih detail sistem yang mendasari platform Mastodon jauh lebih kompleks.

Ini lantaran layanan Mastodon merupakan aplikasi terdesentralisasi yang memiliki sistem mirip dengan layanan e-mail atau RSS dan dijalankan oleh server.

Sehingga untuk bergabung dengan Mastodon, pengguna diharuskan untuk memilih satu server terlebih dahulu sebelum melakukan pendaftaran.

Baca juga: Petinggi Twitter Sebut Ada Skema Verifikasi Baru, Bakal Ada Tiga Jenis Akun, Apa Saja?

Menurut laporan Techcrunch, setidaknya saat ini sudah ada 4.000 server independen yang dimiliki Mastodon. Kebanyakan server dijalankan oleh berbagai grup dan individu.

Hadirnya server ini nantinya akan digunakan pengguna untuk membuat akun, profil, hingga berinteraksi dengan seluruh server yang ada di Mastodon yang unik dengan server ini pengguna bisa memiliki nama akun (username) yang mirip seperti alamat e-mail.

Sayangnya layanan gratis ini, memiliki karakter teks yang terbatas sekitar 500 kata, meski begitu pengguna Mastodon masih bisa mengirim foto dan video dalam postingan mereka.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini