Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Setelah mengumumkan pemecatan terhadap 46 persen atau sekitar 11.000 karyawan, Meta Inc diketahui tengah merencanakan pembatalan produksi pada beberapa perangkat pintarnya di antaranya seperti layar pintar portal hingga smartwatch .
Informasi ini diketahui pertama kali oleh The Verge, dalam laporannya yang dirilis pada Sabtu (13/11/2022) Meta diam-diam menghentikan produksi produk layar pintar Portal yang sudah diujicobakan pada Juni 2022.
Produk layar pintar ini rencananya akan dijual untuk konsumen khususnya pelanggan bisnis.
Namun, karena para tenaga ahli yang memegang kendali dalam produksi ini terdampak PHK massal, sehingga Maeta membatalkan pengembangan dari perangkat ini.
Baca juga: Berikut 5 Alasan Anda Membutuhkan Smartwatch untuk Kehidupan Sehari-hari
Tak hanya itu imbas pengenduran divisi teknologi pasca PHK, proyek ambisius Meta yakni smartwatch yang diberi nama kode 'Milan' juga ikut batal rilis.
Jam tangan canggih yang membawa fitur dua kamera built-in untuk memudahkan pengguna melakukan video call, awalnya akan dirilis pada musim semi 2023 di Amerika dengan harga 349 Dolar AS atau Rp 5,4 juta (satuan kurs Rp 15.473).
Demi menghemat pengeluaran perusahaan Meta terpaksa menghentikan proyek tersebut, meski pembuatan jam tangan pintar ini berpotensi besar jadi produk andalan Meta.
Akan tetapi CEO Mark Zuckerberg melihat bahwa pengembangan smartwatch Milan dapat memicu pembengkakan pengeluaran lebih lanjut, alasan ini yang mendorong Meta untuk menghentikan beberapa produksi perangkat elektroniknya.
Pengenduran karyawan khususnya pada divisi perangkat elektronik sebelumnya sudah lama diisyaratkan Zuckerberg sejak tahun lalu, pihaknya bahkan telah memperingatkan karyawan akan adanya rencana pemangkas pengeluaran dan merestrukturisasi tim untuk beradaptasi dengan dinamika pasar.
Langkah tersebut diambil lantaran selama setahun terakhir saham Meta terus terpantau turun, hingga amblas sebanyak 70 persen selama 2022.
Meski sejumlah produksi perangkat elektroniknya batal rilis, namun Meta mengungkap bahwa bisnis internet masa depan atau yang kerap dipanggil Metaverse akan terus dikembangkan selama beberapa tahun kedepan.