Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Pemerintah China dilaporkan tengah merekrut ratusan penduduk lokal di sejumlah wilayah untuk dijadikan sebagai karyawan Foxconn.
Perekrutan massal dilakukan usai pabrik perakitan Apple ini mengalami eksodus atau kekurangan staf di tengah penguncian wilayah.
Kebijakan lockdown atau pengetatan wilayah awalnya sengaja diterapkan pemerintah China untuk menekan penyebaran Covid-19 yang selama beberapa pekan terakhir terus mengganas, namun sayangnya kebijakan lockdown memicu aksi kabur para buruh yang bekerja di pabrik produsen iPhone, Foxconn di kota Zhengzhou, China.
Baca juga: Permintaan iPhone Alami Peningkatan, Pemasok Apple Mulai Tambah Tenaga Kerja di India
Mereka nekat melarikan diri dengan memanjat tembok pembatas dan berjalan ratusan kilometer setelah pemerintah Xi Jinping memaksa ribuan staf untuk melakukan penguncian atau 'lockdown' di tempat kerja, mengingat sebelumnya para pekerja telah diwajibkan untuk makan di kamar dan dilarang keluar dari kawasan pabrik Zhengzhou.
Tekanan tersebut yang kemudian membuat para karyawan kabur, hingga aktivitas produksi iPhone 14 di pabrik Apple terganggu dan mengalami penurunan output sebanyak 6 juta unit menjadi 79 juta unit untuk kuartal keempat 2022.
Khawatir masalah ini kian memukul pendapatan pabrik Apple, mendorong pemerintah pusat untuk gencar menyerukan perekrutan massal guna mengisi kekosongan posisi di pabrik Foxconn.
Menurut laporan Bloomberg dalam sepekan terakhir pemerintah setidaknya telah mengirimkan 300 warga dari Kabupaten Tangyin yang berlokasi 200 meter dari Zhengzhou, untuk bekerja di pabrik Foxconn.
Baca juga: Foxconn Inves 300 Juta Dolar AS di Vietnam untuk Genjot Produksi Perangkat Apple
Tak hanya itu pemerintah juga turut mendatangkan 80 karyawan baru dari penduduk di kabupaten Yichuan serta tujuh pekerja dari Kabupaten Baofeng untuk bekerja di pabrik perakitan iPhone.
"Kami bekerja sama dengan pemerintah untuk kembali ke produksi normal dalam waktu sesingkat mungkin, Kami berharap mereka akan merasa seperti bagian dari keluarga kami ketika datang ke [asrama] untuk itulah kami berharap agar mereka bisa bekerja keras” kata ketua Foxconn Liu Young-way.
Selain menambah ratusan karyawan, pabrik Foxconn membeberkan bahwa pihaknya turut meningkatkan bonus pada staff dari sebelumnya 1.500 yuan atau Rp 3,2 juta menjadi 5.000 yuan atau sekitar Rp 10,9 juta (dengan satuan kurs Rp 2.196).
Langkah tersebut diambil agar Foxconn demi meningkatnya produksi yang sempat mengalami pelemahan, hingga Foxconn merugi pada awal bulan lalu.
Baca juga: Inves Rp 6,9 Triliun, Apple Hadirkan Fitur SOS Satelit di iPhone 14 Series
Dengan begini produksi iPhone 14 di pabrik Foxconn dapat memulih dan pendapatan iPhone bisa bangkit, mengembalikan kerugian di kuartal sebelumnya..